16 Bank Partner Salurkan Kredit ke Sektor Kelautan-Perikanan Rp9,2 Triliun

Tuesday 3 May 2016, 1 : 15 am
by

RIAU-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) kembali menggelar acara Program Jaring (Jangkau Sinergi dan Guideline)di Kota Bengkalis, Provinsi Riau Senin (2/5) dengan menggandeng Industri Perbankan serta Industri Keuangan Non Bank (IKNB) untuk terus mendorong peningkatan pembiayaan ke sektor kelautan dan perikanan.

Program JARING sebelumnya diresmikan Wapres Jusuf Kalla pada 11 Mei 2015 di Pantai Bodia Takalar, Sulawesi Selatan, yang bertujuan mendukung Program Nawacita dengan target utama meningkatkan kredit dan pembiayaan di sektor kelautan dan perikanan serta mendorong perluasan akses masyarakat di sektor kelautan dan perikanan ke layanan jasa keuangan.

Acara expo Program Jaring di Bengkalis dengan tema “Menggagas Solusi Akselarasi Pembiayaan ke Sektor Kelautan dan Perikanan Melalui Pengenalan Program Jaring” dihadiri Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad, pejabat Pemprov Riau, pejabat Kota Bengkalis, Kementerian Kelautan dan Perikanan serta para Direksi Bank dan Non Bank Partner Program Jaring.

Adapun kegiatan expo tersebut didahului dengan kegiatan penyerahan kredit bank kepada perwakilan debitur dengan bank partner. Dari sisi penjaminan, akan dilakukan pernyataan program penjaminan Perum Jamkrindo dan PT Jamkrida Riau, penyerahan sertifikat kepada agen LAKU PANDAI dan Perjanjian Kerja Sama Simpanan Pelajar (SIMPEL) antara Bank Partner dan sekolah di Bengkalis.

Selanjutnya, kegiatan dilanjukan dengan kegiatan yang sangat penting yakni Fokus Group Discussion bertema Menjawab Tantangan dan Kebutuhan Pelaku Usaha di Sektor Kelautan dan Perikanan Untuk Membuka Akses Masyarakat ke Sektor Jasa Keuangan dan Workshop yang bertema Pengelolaan Keuangan Keluarga Nelayan

Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D. Hadad mengatakan perkembangan Program JARING selama setahun ini berjalan sesuai rencana dengan berhasil mendorong pemahaman pelaku jasa keuangan terhadap bisnis di sektor kelautan dan perikanan sehingga kredit perbankan dan pembiayaan ke sektor ini terus meningkat. “OJK akan terus mendorong industri jasa keuangan untuk meningkatkan porsi pembiayaan di sektor kelautan dan perikanan yang manfaatnya sangat besar bagi perekonomian nasional dan peningkatan kesejahteraan masyarakat,” katanya.

Jumlah bank yang mengikuti Program Jaring sejak diluncurkan Mei 2015 saat ini sebanyak 16bank, atau bertambah 8 bank sejak pertama diluncurkan. Ini pertanda positif terhadap berjalannya Program Jaring ke depan sesuai dengan cita-cita Pemerintah.

Pada tahap awal terdapat 8 (delapan) bank partner Program Jaring yaitu PT Bank  Negara Indonesia (Persero), Tbk  (BNI), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk  (BRI),  PT Bank Mandiri (Persero), Tbk, PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional, Tbk (BTPN), PT Bank Danamon Indonesia, Tbk, PT Bank Permata, Tbk, PT Bank Bukopin, Tbk dan PT BPD Sulselbar.

Sedangkan bank lainnya yang menyusul menjadi partner Jaring adalah PT Bank CIMB Niaga Tbk, PT Bank Maybank Indonesia Tbk, PT Bank Central Asia (BCA) Tbk, PT Bank Sinarmas, PT BPD Jawa Timur, PT BPD Riau Kepri, PT BPD Sulawesi Utara, PT BPD Jawa Tengah.

Selain dari perbankan, partner Program Jaring adalah industri keuangan non bank (IKNB) melalui Konsorsium Perusahaan Pembiayaan, Asuransi Jiwa, Asuransi Umum dan Penjaminan. Perum Jamkrindo dan Jamkrida juga turut mendukung Program Jaring

Realisasi Kredit JARING sampai dengan Desember 2015 mencapai Rp6,69 triliun atau 124,5% dari target Rp5,37 triliun. Dengan bertambahnya 8 Bank Partner di tahun 2016 ini maka total target penyaluran kredit 16 bank partner tahun 2016 ke sektor kelautan dan perikanan adalah sebesar Rp9,2 triliun atau tumbuh 24,2 persen dibanding realisasi kredit 2015. Sementara target ke sektor Maritim sebesar Rp42,8 triliun.

Sedangkan secara keseluruhan perbankan, penyaluran kredit pada Sektor Kemaritiman sampai dengan akhir tahun 2015 adalah sebesar Rp97,8 triliun sedangkan sektor Sektor Kelautan & Perikanan sebesar Rp21,4 triliun.

Rasio Non-performing Loan gross (NPL/kredit bermasalah) sektor Kemaritiman tercatat sebesar 5,37%  (tahun 2011 sebesar 6,74%) dan NPL sektor kelautan dan perikanan sebesar1,8% (tahun 2011 sebesar 5,96%) atau mengalami penurunan yang cukup signifikan sejak 2011. Indikator penurunan NPL tersebut mencerminkan kinerja sektor yang semakin baik untuk menjawab tantangan persepsi kurang positif bahwa sektor kelautan dan perikanan memiliki risiko yang sangat tinggi.

Tahun 2016 ini perbankan nasional mentargetkan penyaluran kredit ke ke Sektor Kemaritiman sebesar Rp52.7 triliun dan ke Sektor Kelautan dan Perikanan sebesar Rp10,7triliun.

Sementara itu, target penjaminan KUR dan Non KUR Jamkrindo masing-masing sebesar Rp50 triliun dan Rp65 triliun, sehingga totalnya mencapai Rp115 triliun. Per Maret 2016, Jamkrindo sebagai penjamin KUR telah melakukan penjaminan sebesar Rp10,2 triliun secara nasional.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

BI-Kejaksaan Sepakat Tingkatkan Governance

JAKARTA-Bank Indonesia (BI) dan Kejaksaan  Agung (Kejagung) sepakat meningkatkan kerjasama

BUMN Minta Diberi Izin Impor Sapi

JAKARTA-Kementerian Pertanian didesak untuk memberikan ijin agar BUMN Pertanian, PT