New York-Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang merambat naik ditengah resesi ekonomi dunia. Tentu sangat menarik bagi AS, sebagai kampium ekonomi dunia. Apalagi pergerakan ekonomi AS belum ada tanda-tanda membaik. “Pertumbuhan ekonomi Indonesia, China dan India sangat bagus di dunia. Karena itu dunia sedang memperhatikan Indonesia,” kata Managing Director New York Stock Exchange, Mr. Marc Iyeki dalam pertemuannya dengan Wakil Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) di New York, AS, Selasa, (30/4).
Diakui Marc Iyeki, Indonesia memang memiliki potensi ekonomi yang baik karena memiliki cadangan sumberdaya alam memadai dan proyeksi industri manufaktur yang tentu akan menarik investasi. Karena itu Pasar Modal Indonesia yang tembus kisaran IHSG mencapai 5000 merupakan pertanda ekonomi Indonesia terus tumbuh.
Lebih jauh Marc Iyaki menyarankan agar pertumbuhan ekonomi terus dijaga dengan cara menambah perusahaan yang listing d Bursa Efek dan menjaga stabilitas sosial politik.
Sementara itu, Ali Masykur yang juga menjabat Ketua umum Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) mengaku melakukan diskusi dengan Mr. Marc Iyeki tentang ekonomi global, khususnya di kawasan Pasifik.
Dalam kesempatan itu, Ali Masykur Musa menambahkan permasalahan ekonomi Indonesia sesungguhnya tinggal pemerataan. “Jadi, jika pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 6,3% untuk tahun 2012 dan stabil tiga tahun mendatang di ikuti dengan strategi pemarataan maka kesejahteraan rakyat Indonesia akan tercapai,” ujarnya
Mantan anggota DPR ini sependapat dengan pandangan Mr. Marc Iyaki, pembangunan ekonomi dan demokrasi harus paralel dengan kesejahteraan rakyat. “Memang benar investasi membawa pertumbuhan ekonomi, tetapi pertumbuhan ekonomi yang berkualitas adalah harus mampu menaikan tingkat kesejahteraan rakyat. Setelah itu baru stabilitas sosial politik terjaga,” jelasnya
Muhibah Ali Masykur Musa hari ini di teruskan ke Washington DC untuk bertemu dengan Senator J Bennett Johnston dan Senator John Kyl. Selama di New York Ali Masykur Musa juga akan bertemu dengan Konsulat Jenderal RI Ghafur Akbar Dharmaputra. **can
