Asperindo: Pengiriman Barang via Online Tumbuh 25%

Wednesday 19 Apr 2017, 4 : 18 pm
by
Ketua Asperindo Mohammad Feriadi

JAKARTA-Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos dan Logistik Indonesia (ASPERINDO) optimis pertumbuhan industri ritel khususnya bidang pengiriman barang akan terus bertumbuh di era digitalisasi.

Hal ini diungkapkan Ketua Asperindo Mohammad Feriadi dalam konferensi pers dalam rangka HUT Asperindo yang ke 31 di Jakarta beberapa waktu lalu.

Selanjutnya Feriadi menjelaskan bahwa peran industry pengiriman sangat penting karena perdagangan (commerce) saat ini meningkat pesat karena didorong dengan percepatan digitalisasi oleh internet. Perdagangan dalam jaringan atau e-commerce di Indonesia, nilai transasksinya akan mencapai sebesar 130 miliard USD.  

“Jika 13 persen dari total tersebut dipergunakan untuk belanja kebutuhan pengiriman ekspres, pos dan logistic maka market size industry ini adalah sebesar 16,9 milyar USD atau sekitar 219,7 triliun rupiah.  Menurut riset yang dilakukan Idea dan Taylor Nelson Sofren, nilai tersebut meningkat 5,7 kali lipat dari perdagangan Tahun 2016 sebesar 22,6 miliar USD,”jelasnya.

Hal ini membuktikan, potensi bisnis ritel ini di tanah air sangat besar. Pertumbuhannya juga akan sangat luar biasa.

“Namun sangat disayangkan kita hanya menjadi penonton saat e-commerce ini bertumbuh dan berkembang,” imbuhnya.

Padahal menurutnya, produk-produk yang dihasilkan oleh UKM ini sangat berkualitas.

“Saya selalu katakan UKM-UKM ini layak kita gandeng karena UKM merupakan pertahanan terakhir kita saat Indonesia alami resesi berkepanjangan. UKM-UKM ini utanggnya tidak banyak, barangnya juga langsung diserap, sehingga perputarannya sangat bermanfaat bagi masyarakat,”jelasnya.

Sejalan dengan Feriadi, Waketum Asperindo Budi Paryanto optimis industri pengiriman barang akan terus bertumbuh di Tahun 2017 ini.

“Kita akan masih tumbuh di kisaran angka 20-25 persen. Walaupun kendala yang kita hadapi masih seperti yang dulu. Kendala infrastruktur, kendala over lappingnya regulasi, baik di level pusat dengan pusat, maupun pusat dengan daerah. Itu kendala yang masih sangat kami rasakan sampai saat ini,” jelasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Banyak ASN Maju, Pilkada Tangsel Rawan

TANGERANG-Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI. menyoroti kerawanan dalam pelaksanaan Pemilihan
Neraca perdagangan Indonesia pada Januari-September 2021 secara keseluruhan mencatat surplus 25,07 miliar dolar AS, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan capaian pada periode yang sama tahun 2020 sebesar 13,35 miliar dolar AS

Neraca Perdagangan Indonesia Maret 2020 Surplus USD743,4 Juta

JAKARTA-Bank Indonesia (BI) mencatat Neraca perdagangan Indonesia Maret 2020 surplus