Asperindo Yakin Bisnis Logistik Tumbuh 14%

Monday 21 Mar 2016, 6 : 48 pm
by

JAKARTA-Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Eskpres, Pos dan Logistik Indonesia (Asperindo) optimis angka pertumbuhan dari jasa sector logistic akan meningkat 14 persen pada Tahun ini. Angka itu ditopang oleh perkembangan bisnis e-commerce serta Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang semakin tumbuh positif. “Dari sisi peluang, berdasarkan kondisi geografis Indonesia ini sangat menyokong bahwa industry ekspres, pos dan logistic akan tumbuh semakin pesat. Asperindo memproyeksikan tingkat pertumbuhan khusus sector ini dapat mencapai lebih dari 14 persen,”ujar Ketua Asperindo, Muhammad Kardial dalam jumpa pers dengan Media di Gedung JDC,Jakarta, Senin, (21/03).

Optimisme ini jelasnya tidak terlepas dari pertumbuhan bisnis e-commerce serta UMKM yang kian mengkilat di 2016 ini.

Berdasarkan priyeksi Asperindo, pertumbuhan bisnis dengan basis online atau e-commorce ini bisa mencapai 40 persen atau menyumbang 25 persen dari seluruh pertumbuhan industry logistic nasiona yang diperkirakan mencapai 15,2 persen hingga 2019.

Berdasarkan Euromonitor International, lembaga riset asal Inggris, dari enamAnggota ASEAN, Indonesia sejak Tahun 2014 berada di peringkat pertama sebagai Negara dengan pasar e-commerce terbesar di ASEAN. “Tahun lalu, penjualan online di Indonesia mencapai U$$ 1,1 miliar. Euromonitor memperkirakan tingkat pertumbuhan rata-rata tahunan (CAGR) penjualan online di Indonesoa pada 2014-2017 ada di angka 38 persen,”lanjutnya.

Pertumbuhan e-commerce ini berdampak positif bagai kinerja dan operasional perusahaan jasa ekspres, pos dan logistic seperti RPX One Stop Logistics, JNE, Pos Indonesia, TIKI dan pelaku usaha sejenisnya. Menurutnya, kunci utamanya adalah ada harmonisasi industry ekspres, pos dan logistic yang disokong oleh bisnis e-commerce beserta aplikasi pendukungnya sehingga mmpermudah pengiriman. “Kami mengharapkan terjadi interkonektivitas satu dan lainnya sehingga arus bisnis di sector ini epat, aman dan mudah. Inovasi berbagai aplikasi untuk kinerja internal perusahaan,kurir, gudang dan sebagainya akan memberikan nilai tambah bagi pelanggan dan kemudahan berbisnis,”tambahnya.

Sementara itu, Presiden Direktur JNE, Mohamad Feriadi yang juga menjabat sebagi Dewan Etika DPP Asperindo saat ini menyatakan butuh sinergitas dan kerja sama semua pihak sehingga bisa memaksimalkan seluruh potensi yang ada dalam menghadapi berbagai tantangan sekarang dan yang akan datang. “JNE bersama seluruh anggota ASPERINDO sakan selalau berupaya menghimpun potens yang ada sehingga sinergi terbentuk dapat menghasilkan kontribusi nyata yang berdampak positif bagi industry ekspres, pos dan logistic di tanah air seperti dalam hal regulasi terkait kebijakan pemerintah, termasuk kemajuan e-commerce dan UMKM. Dengan bersinergi, berbagai tantangan yang ada dalam hal infrastruktur, transportasi dapat teratasi,”imbuhnya.

Sejalan dengan Feriadi, Direktur Surat dan Paket PT Pos Indonesia (Persero), Agus Fathurohman Handoyo mengatakan industry ekspres, pos dan logistic  tidak bisa berdiri sendiri. “Perlu ada keterkaitan dan kolaborasi strategis dengan industry lain, terutama transportasi serta infrastruktur. Karena keduanya sangat berperan dalam konektivitas logistic,” tegasnya.

Selanjutnya Agus menjelaskan, jika infrastruktur memadai  maka rantai pasokan logistic semakin lancar, terjadi cost reduce yang cukup signifikan, sehingga terjadi peningkatan kemampuan jasa logistic, perdagangan dan ekonomi nasional. (EH)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Cadev Akhir November 2015 Sebesar US$100,2 Miliar

JAKARTA-Posisi cadangan devisa Indonesia akhir November 2015 tercatat sebesar US$100,2

Presiden Dorong Anak-Anak Muda Kreatif Untuk ‘Menyalip di Tikungan’

JAKARTA-Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjelaskan bahwa dunia sekarang ini sedang