Bank Nobu Lepas Saham 52% ke Publik

Tuesday 16 Apr 2013, 9 : 49 pm
by
Bank Nationalnobu 

JAKARTA – PT Bank Nationalnobu Tbk (Nobu Bank) melakukan penawaran umum saham perdana, atau IPO untuk menunjang rencana bank melakukan ekspansi kredit.

Sebanyak 2.155.830.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 setiap saham, atau sekitar 52 persen dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran umum, ditawarkan bank kepada publik.

Sehingga pasca IPO, struktur pemegang saham Nobu Bank setelah IPO menjadi : 52% publik dan 48% pemegang saham lama.

Nobu Bank adalah Bank Umum Swasta Nasional (BUSN) Non Devisa yang berkantor pusat di Plaza Semanggi Jakarta Selatan dan per Oktober 2012 memiliki 30 kantor yang beroperasi di 9 kota besar di Indonesia.

PT Ciptadana Securities ditunjuk Perseroan menjadi penjamin pelaksana emisi dalam proses penawaran publik ini. Proses bookbuilding  dimulai pada 12 April dan berakhir pada 19 April 2013.

Direktur Utama Nobu Bank Suhaimin Djohan, mengatakan Perseroan melakukan penawaran saham perdana kepada publik dengan tujuan utama memperkuat struktur permodalan yang akan menunjang aktivitas bisnis Perseroan dimana seluruh dana hasil IPO akan digunakan oleh Perseroan untuk melakukan ekspansi kredit.

Suhaimin menjelaskan, melalui penawaran umum saham ini maka Perseroan akan mencapai struktur permodalan yang sesuai untuk melaksanakan Rencana Bisnis Bank yang telah disusun.

“Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 14/26/PBI/2012 maka bank umum terbagi menjadi 4 kategori sesuai dengan tingkat permodalan dari BUKU I hingga BUKU IV,” jelas dia.

Dengan penambahan modal melalui IPO ini, maka Perseroan akan menjadi bank yang masuk ke dalam kategori BUKU II (bank dengan modal minimum Rp. 1 triliun) yang memiliki keleluasaan yang lebih besar dalam pengembangan aktivitas bisnisnya dibandingkan dengan bank yang berada dalam kategori BUKU I (modal di bawah Rp. 1 triliun).

Perbedaan tersebut antara lain bahwa bank dengan kategori BUKU II dapat : menjadi bank devisa, menghimpun dana masyarakat dalam valuta asing, penyaluran dana melalui sindikasi, menyelenggarakan layanan internet banking, menerbitkan kartu kredit, layanan remittance, dan menjadi agen penjual reksa dana.

Dari Laporan Keuangan Perseroan per 31 Oktober 2012 tercatat Perseroan telah membukukan aset sebesar Rp 802,9 miliar dengan total penyaluran kredit Rp 282,3 miliar dan telah menghimpun dana masyarakat (Dana Pihak Ketiga) sebesar Rp 541,6 miliar dan ekuitas Perseroan sebesar Rp 255,5 miliar.

Perseroan memfokuskan penyaluran kredit pada segmen Usaha Kecil dan Menengah (UKM) baik berupa kredit modal kerja maupun kredit investasi.

Dari sisi penghimpunan dana, Perseroan memposisikan produk-produknya pada segmen transaksi ritel dan payment banking yang didukung dengan fasilitas ATM yang terkoneksi dengan jaringan ATM Bersama, layanan internet banking dan virtual account.

Melalui pelepasan saham ke lantai bursa, Perseroan mengajak masyarakat luas untuk turut ambil bagian dalam pertumbuhan Perseroan di masa yang akan datang.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Ini Dampak dan Peluang Indonesia Sebagai Negara Berpenghasilan Menengah

JAKARTA-Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menegaskan komitmen Pemerintah untuk

UMKM di Ambang Krisis Akibat Serbuan e-Commerce Asing

JAKARTA-Ketua Komite Pengusaha Menengah Kecil Indonesia Bersatu (KOPITU), Yoyok Pitoyo