BI Akui Cadangan Devisa Turun Rp3,58 T

Thursday 7 Mar 2013, 10 : 57 am

JAKARTA-Bank Indonesia (BI) mengungkapkan cadangan devisa mengalami penurunan sekitarRp3,58 triliun. Data BI menunjukkan sampai dengan akhir Februari 2013 mencapai USD105,2 miliar atau setara dengan 5,7 bulan impor. Padahal pada akhir Januari 2013 mencapai USD108,78 miliar atau setara dengan 5,9 bulan impor.

Menurut Direktur-Kepala Grup Hubungan Masyarakat BI Difi A Johansyah, , di sisi eksternal, defisit transaksi berjalan diprakirakan menurun pada triwulan I-2013. “Defisit transaksi berjalan yang menurun tersebut didukung oleh ekspor yang cenderung meningkat sejalan dengan membaiknya harga komoditas internasional,” katanya dalam keterangan tertulisnya, Kamis (7/3)

Sementara itu, impor nonmigas diprakirakan cenderung melemah di tengah risiko semakin meningkatnya impor migas yang perlu terus diwaspadai. Di sisi lain, arus modal masuk, baik dalam bentuk investasi langsung (FDI) maupun investasi portofolio, diprakirakan masih cukup tinggi di tengah masih besarnya kebutuhan likuiditas valas domestik, antara lain untuk keperluan impor migas.

Ada kemungkinan turunnya cadangan devisa ini disebabkan operasi BI terhadap menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. Alasannya, kekhawatiran akan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dirasakan oleh beberapa ekonom. Pasalnya keadaan tersebut akan terus berlanjut apabila Bank Indonesia (BI) tidak segera mengambil langkah melalui cadangan devisa untuk mengambil valas dalam bantuk rupiah.

Menurut Ekonom Standard Chatered Fauzi Ichsan yang mengatakan, BI perlu mengambil kebijakan untuk mengatasi permasalahan seputar pelemahan rupiah yang terjadi di Tanah Air. “Pelemahan tersebut diakibatkan adanya inflasi yang disebabkan oleh kenaikan BBM dan melemahnya neraca perdagangan yang terus defisit,” ujarnya beberapa waktu lalu.

Lebih lanjut, menurutnya, BI sebaiknya melakukan kebijakan melalui pasar valas untuk menjaga nilai mata uang dengan menggunakan cadangan devisa yang masih besar. “Diharapkan pemerintah bisa membeli rupiah dan menukarkannya dengan dolar (AS). Saat ini (cadangan devisa) masih ada USD 112 miliar itu angkanya masih besar. Sebaiknya pemerintah membeli rupiah,” imbuhnya. **can

 

 

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

BTN Gencarkan Produk Tabungan Simpel ke Pelajar

JAKARTA-Direktur Consumer Banking PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Budi

Nikah Bukan Sekedar Urusan Cinta

Oleh: Dimas Ardhinugraha  Tanpa pondasi yang kuat, sebuah pernikahan akan