BI: Inflasi Pascalebaran Melambat

Tuesday 1 Sep 2015, 5 : 02 pm
by
Gedung Bank Indonesia (BI)

JAKARTA-Bank Indonesia (BI) mencatat inflasi Agustus 2015 mengalami perlambatan sebagaimana pola koreksi harga pascalebaran. Inflasi IHK pada Agustus 2015 tercatat sebesar 0,39% (mtm) atau 7,18% (yoy), melambat dari bulan sebelumnya dan lebih rendah dari perkiraan BI. Hal tersebut didorong oleh deflasi kelompok administered prices dan inflasi inti yang relatif terkendali. “Dengan demikian, inflasi IHK selama Januari-Agustus 2015 mencapai 2,29% (ytd),” ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Tirta Segara dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa (1/9).

Menurutnya, inflasi inti tercatat sebesar 0,52% (mtm) atau 4,92% (yoy), meningkat dari bulan sebelumnya, terutama didorong oleh kenaikan biaya pendidikan dan makanan jadi. Namun, tekanan inflasi inti masih cukup terkendali, didukung oleh ekspektasi inflasi yang terjaga dan kegiatan ekonomi domestik yang melambat.

Kelompok barang yang diatur Pemerintah (administered prices) mengalami deflasi sebesar 0,45% (mtm) atau 12,32% (yoy). Hal ini disumbang oleh koreksi berbagai tarif angkutan, terutama angkutan udara, angkutan antar kota, dan kereta api. Sementara itu, kelompok volatile food mengalami inflasi dan tercatat sebesar 0,95% (mtm) atau 9,65% (yoy).

Kondisi ini didorong oleh kenaikan harga daging ayam, beras, cabai rawit, dan daging sapi. Di sisi lain, bawang merah menyumbang deflasi yang cukup besar, didorong oleh panen yang masih berlangsung di beberapa sentra produksi. “Ke depan, BI a terus mencermati berbagai risiko yang memengaruhi inflasi, antara lain terkait perkembangan nilai tukar, penyesuaian administered prices dan dampak El Nino,” tuturnya.

Berdasarkan perkembangan inflasi sampai dengan Agustus, BI memandang bahwa target inflasi 2015 sebesar 4±1% dapat dicapai dengan dukungan penguatan koordinasi kebijakan pengendalian inflasi di tingkat pusat dan daerah.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

PT Samudera Indonesia Tbk

Bantuan Parpol Menggerus APBD-APBN Rp 1,4 Triliun

JAKARTA – Anggaran bantuan parpol yang diberikan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri)

Ekonom: Uang Bansos Dari Pajak Rakyat, Jangan Dipakai Untuk Kepentingan Elektoral

JAKARTA – Ekonom Universitas Indonesia (UI) Vid Adrison menegaskan sangat