JAKARTA-Bank Indonesia (BI) siap melayani kebutuhan uang tunai dan sistem pembayaran masyarakat selama Ramadhan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri 1439 H/Tahun 2018. Dari sisi pengelolaan uang rupiah, BI telah mempersiapkan layanan kas, baik melalui jaringan kantor BI maupun jaringan perbankan.
disampaikan Deputi Gubernur Bank Indonesia, Rosmaya Hadi, di Jakarta, Rabu (23/05).
Sementara dari sisi sistem pembayaran, infrastruktur sistem pembayaran nontunai yang diselenggarakan oleh BI terus dijaga agar dapat melayani kebutuhan masyarakat.
BI juga terus berupaya mendorong program elektronifikasi untuk menuju less cash society dengan memanfaatkan sarana non-tunai dalam bertransaksi. Terlebih saat ini telah digulirkan inisiatif Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) yang memudahkan transaksi lintas operator.
“Program elektronifikasi ini diharapkan dapat semakin mendorong kelancaran transaksi ekonomi yang serba mudah, serba cepat namun tetap aman,” ujarnya.
Menjelang Hari Raya Idul Fitri 2018, BI memperkirakan adanya peningkatan kebutuhan uang kartal, sesuai pola musiman.
Khusus periode Ramadhan/Idul Fitri 2018 diperkirakan kebutuhan akan uang tunai (outflow) secara nasional meningkat sebesar 15,3% menjadi Rp188,2 triliun dibandingkan periode 2017 (Rp163,2 triliun).
Untuk mengantisipasi hal tersebut, BI menempuh 3 strategi dalam melayani kebutuhan uang tunai yaitu:
Pertama, peningkatan distribusi dan persediaan uang tunai di Kantor Pusat dan Kantor Perwakilan Dalam Negeri.
Kedua, peningkatan layanan kas kepada stakeholders.
Dan ketiga, kerjasama layanan penukaran dengan perbankan dan pihak lainnya. “Agar kenyamanan dan keamanan penukaran uang dapat terjaga, masyarakat diimbau untuk menukar uang di tempat-tempat penukaran resmi, baik yang diselenggarakan oleh BI, perbankan maupun pihak lain yang ditunjuk oleh BI,” jelasnya.