BI Resmikan Program Pemberdayaan Eduwisata Kampung Organik di Jatim

Friday 14 Dec 2018, 7 : 57 pm
by

SURABAYA-Bank Indonesia (BI) meresmikan program pemberdayaan eduwisata Kampung Organik Brenjonk di Kecamatan Trawas dan Pacet, Mojokerto, Jawa Timur, yang memiliki fokus utama pengembangan pada program ketahanan pangan, pemberdayaan perempuan, ketersediaan pangan untuk konsumsi ekonomi keluarga, dan lingkungan hidup.

Peresmian dilakukan oleh Deputi Gubernur BI, Sugeng, di Mojokerto Surabaya dan menjadi bagian dari rangkaian kegiatan Indonesia Shari’a Economic Festival (ISEF) 2018 di Surabaya.

Peresmian ini menandakan komitmen BI untuk mendukung pengembangan ekonomi masyarakat setempat yang telah disalurkan sebelumnya dalam bentuk pelatihan pengelola ekowisata dan sertifikasi organik, rumah penggilingan padi organik, renovasi kamar home stay, taman sayur organik, pusat informasi, food court, dan lain sebagainya.

Dengan mangangkat tema “Memperkuat Akseptasi Pelaksanaan Tugas dan Fungsi BI di Seluruh Lapisan Masyarakat melalui Program Sosial Bank Indonesia”, Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) diwujudkan dalam berbagai kegiatan utama, yaitu pertama, peningkatan kapasitas ekonomi, yaitu melalui kegiatan bertema ketahanan pangan strategis dan ekonomi syariah; kedua, peningkatan kapasitas sumber daya manusia, yaitu melalui kegiatan seperti Indonesia Cerdas dan pemberian beasiswa; dan ketiga, kepedulian, yaitu melalui kegiatan bertema pendidikan, kebudayaan, serta kesehatan.

“Eduwisata Kampung Organik Brenjonk yang diresmikan pada hari ini diharapkan dapat berkontribusi positif bagi perkembangan Kabupaten Mojokerto, baik dari sisi kapasitas ekonomi maupun sumber daya manusia,” ujar Deputi Gubernur Bank Indonesia, Sugeng, pada sambutan peresmian.

Dia menjelaskan, program pemberdayaan Eduwisata Kampung Organik Brenjonk menjadi wujud nyata program sosial yang dilakukan BI untuk mendorong pengembangan usaha tani organik di wilayah tersebut menjadi lokasi eduwisata.

Model kampung organik yang dikembangkan meliputi pengolahan sumber daya alam di area pemukiman warga dan persawahan serta area tadah hujan, dengan menurunkan asupan kimia dan penggunaan pestisida kimia untuk tanaman padi dan jagung. Sementara untuk lahan pemukiman, komunitas ini mendorong pembangunan rumah-rumah sayur organik untuk skala keluarga.

Saat ini, jelasnya telah berdiri kurang lebih 130 unit green house yang memanfaatkan lahan sempit di sekitar rumah penduduk yang dikelola sebagian besar oleh ibu rumah tangga, dengan memanfaatkan kalender tanam yang disusun dan diatur secara cermat. Hasil produk telah didistribusikan ke pasar modern dan restoran, sebagai produk organik berkualitas premium.

“Program pemberdayaan ini diharapkan dapat membantu ketersediaan pasokan bahan makanan bagi masyarakat,” imbuhnya.

Pencapaian yang dihasilkan eduwisata kampung organik Brenjonk telah menarik minat wisata masyarakat untuk berkunjung. Saat ini, jumlah masyarakat yang berkunjung ke eduwisata tersebut berjumlah rata-rata sekitar 1.000 per tahun, dan telah mendapat penghargaan baik tingkat daerah, nasional maupun internasional.

“Melalui program sosial, Bank Indonesia berupaya untuk meningkatkan kapasitas dan kemampuan ekonomi daerah sehingga dapat mendukung peran dan tugas Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas moneter melalui pengendalian inflasi,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Tol Medan-Binjai Dikerjakan September 2013

JAKARTA-Pemerintah menegaskan proyek pembangunan jalan tol Trans Sumatera, terutama Medan-Binjai

Survei Mandiri Institute: 83% Pelaku UMKM Terbantu Program PEN

JAKARTA-Hasil survei Mandiri Institute di 319 kota menyimpulkan bahwa sebanyak