Blok West Madura Baru Capai 5400 bph

Sunday 17 Mar 2013, 5 : 16 am
Ilustrasi

JAKARTA – Sumur ekplorasi Blok West Madura yang berada di lapangan PHE KE-38B telah menghasilkan produksi sekitar 5.400 barrel minyak per hari (bph), dan gas 5 juta kaki kubik per hari (mmscfd).

“Sumur eksplorasi itu selesai dibor 22 Juni 2012, dan pada 13 Maret 2013 mulai mengalirkan minyak dan gas dengan produksi awal 5.400 bph dan 5 mmscfd,” kata Wakil Presiden Komunikasi Korporat PT Pertamina, Ali Mundakir, di Jakarta, Minggu (17/3)

Menurut Ali, sumur ini dioperasikan oleh PT Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore, yang merupakan  anak usaha PT Pertamina.

Pengembangan lapangan PHE KE-38B, merupakan bagian dari rencana pengembangan tahun 2012.

“Proses dari eksplorasi sampai produksi awal bisa dilakukan secara cepat,” tegasnya

Pengembangan lapangan itu sudah bisa menghasilkan minyak 5.400 bph dan gas 5 mmscfd.

Dari produksi total itu, 2.100 bph dan 5 mmscfd diproduksikan dari Sumur PHE KE-38B1, dan 3.300 bph berasal dari Sumur PHE KE-38B2.

Keseluruhan proses dari eksplorasi sampai ke produksi awal, diselesaikan dalam waktu 8 bulan 21 hari.

“Tambahan produksi ini diharapkan memberi kontribusi, bagi target pemerintah untuk meningkatkan lifting nasional,” tambahnya.

Ali menjelaskan, pembahasan PED (penemuan eksplorasi untuk pengembangan) telah dimulai secara intensif sejak sumur pertama selesai dibor.

Jadi, semua formalitas yang diperlukan dapat diperoleh dengan cepat, yang prosesnya hanya dua hari setelah tuntasnya pengeboran sumur ketiga.

Pengeboran dapat dilakukan pada akhir November 2012, dan setelah secara teknis POD (plan of development) disetujui, penyelesaian pekerjaan platform dilakukan bersamaan dengan pemboran.

Platform diselesaikan Januari 2013.

Penyelesaian pipa produksi antara lapangan PHE KE-38B dan KE-38A sempat terhambat cuaca buruk pada bulan Januari dan Februari lalu.

Namun setelah cuaca membaik, penyelesaian pipa produksi diselesaikan pada tgl 11 Maret 2013 dan produksi pertama sumur PHE KE-38B-1 dapat dialirkan dua hari kemudian.

“Ini juga untuk mewujudkan komitmen PHE WMO untuk bisa menahan laju penurunan produksi, dan sesegera mungkin meningkatkan produksi,” imbuhnya

Ditempat terpisah, Deputi Pengendalian Operasi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Hulu Minyak dan Gas Bumi, Muliawan berharap produksi minyak Blok West Madura Offshore di laut utara Jawa Timur bisa mencapai target APBN 2013 sebesar 22.000 barel per hari.

“Operator WMO, PT Pertamina Hulu Energi WMO mulai menunjukkan hasil. Produksi mulai meningkat,” katanya.

Namun Muliawan mengakui, keterlambatan keputusan perpanjangan kontrak kerja sama WMO telah menyebabkan produksi blok itu terus menurun.

Produksi minyak WMO pernah merosot hingga mencapai 6.000 barel per hari yang juga disebabkan antara lain laju penurunan alamiah blok tersebut hampir 50 persen setiap tahun.

“Namun, kini kegiatan masif yang dilakukan PHE WMO mulai menunjukkan hasil,” tambahnya

SKK Migas berharap, PHE WMO terus menggencarkan kegiatan, sehingga target 22.000 barel minyak per hari tercapai.

“Kami akan mempercepat persetujuan maupun kemudahan-kemudahan yang diperlukan agar target produksi dapat dicapai pada akhir tahun 2013,” pungkasnya. **can

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Djarot Saiful Hidayat Resmi Jadi Gubernur DKI Jakarta

JAKARTA-Setelah sebulan lebih menjabat Pelaksana Tugas (Plt), Djarot Saiful Hidayat

Perluas Layanan Nasabah, Bank DKI Resmikan Kantor Cabang Syariah Sidoarjo

SIDOARJO-Direktur Keuangan & Strategi PT Bank DKI, Romy Wijayanto (kiri)