TANGERANG-Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan menyasar 10 juta peserta dari pekerjan non formal, sektor Usaha Mikro Kecil dan menengah (UMKM).
Direktur Perluasan Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan E Ilyas Lubis mengatakan hingga tahun 2020 mendatang, mengincar sebanyak, 10 juta pekerja non formal menjadi peserta BPJS bukan penerima upah (BPU).
“Kita bisa mencapainya tahun 2020, sekitar 9-10 juta pekerja, kita ada roadmapnya, bagaimana kita mengedukasi dan mensosialisasikan kepada mereka untuk mengikuti BPJS Ketenagakerjaan,” jelasnya saat keterangannya pers di Hotel Grand Zuri BSD, Kamis 22 November 2018.
Target tersebut, lanjutnya sesuai instruksi Pemerintah yang menargetkan, BPJS Tenaga Kerja mampu melindungi 15 persen pekerja sektor kerja informal.
“Saat ini menurutnya Indonesia mempunyai 120 Juta pekerja, 65 Juta diantaranya adalah pekerja informal,” ucap dia.
Sementara wakil Wali kota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie mengatakan, program Penggerak Jaminan Sosial Nasional (Perisai) yang diluncurkan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan telah berdampak kepada warga Tangerang Selatan.
Diantaranya, sebanyak 13 ribu tukang ojek di kota termuda di Banten ini telah mendaftarkan diri dan menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan dari sektor pekerja informal atau Bukan Penerima Upah (BPU).
“Berbagai pertemuan-pertemuan sudah kami lakukan, dengan ojek sudah melakukan pertemuan, 13 ribu masuk (peserta),” kata Wakil Wali kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie.
Benyamin mengungkapkan bahwa pemerintah juga akan menyasar seluruh sektor ekonomi masyarakat dan pelaku ekonomi informal dalam program BPJS Ketenagakerjaan ini.
“Nanti juga dengan pedagang pasar, terus semua pelaku ekonomi di Tangerang Selatan akan kita dorong untuk mengikuti program BPJS Ketenagakerjaan,” kata dia.
Pihaknya juga mengakui, bahwa jajaran Pemkot Tangsel telah menerbitkan peraturan yang tercantum dalam Keputusan Walikota dalam internal pemerintah dan terus melakukan sosialisasi untuk mendorong warganya mengikuti program BPJS Ketenagakerjaan.
“Kita juga sudah membuat surat edaran kepada perusahaan dan para pelaku ekonomi untuk mengikut sertakan karyawannya,” tegasnya.
Pada hari ini, BPJS Ketenagakerjaan dan PT esta Digital Niaga menandatangani nota kesepahaman kedua belah pihak, yang bertujuan guna menjaga kosistensi dan mempermudah para debitur yang menerima fasilitas kredit segmen usaha kecil dan menengah dari PT. Esta Dana Ventura dalam pembayaran iuran kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan melalui aplikasi Estakios.
Sebelumnya BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Tangerang Selatan telah menandatangani kerjasama dengan PT. Esta Dana Ventura yang tertuang dalam IKS nomor PER/07/102018.
Kerjasama kedua belah pihak itu, PT Esta Dana Venture meyakinkan akan mengikutsertaka para Debitur yang berjumlah 87.000 orang untuk diikutsertakan secara bertahap pada program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan di bulan November 2018 ini.
“Sampai dengan bulan berjalan ini PT Esta Dana Venture sudah mendaftarkan kurang lebih 4500 pedagang untuk dilindungi oleh BPJS Ketenagakerjaan. Kami bersyukur PT. Esta Dana Venture sudah membantu melindungi Para Pekerja informal dan didukung oleh Esta Digital Niaga dalam mempermudah melakukan pembayaran iuran BPJS Ketenagakerjaan setiap bulannya melalui aplikasi Online Estakios,” ucap dia (Raja Tama)
Assalamualaikum warahmatullahi WB
Maaf hanya memperjelas saja pak/Bu
Pertanyaan saya apakah betul BPJS bekerja sama dgn Esta Vantura .. kebetulan orang tua saya salah satu nasabahnya tapi sudah meninggal ..saya d janji akan ada asuransix ..saya sudah setor berkas kelengkapan yg diminta ..dari bulan Juli 2022 sampe sekarang belum ada asuransi nya cair