BPS : 2017, Neraca Perdagangan Surplus US$11,84 Miliar

Monday 15 Jan 2018, 3 : 48 pm

JAKARTA-Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia pada 2017 surplus sebesar 11,84 miliar dolar AS, naik dibandingkan surplus pada 2016 yang sebesar 9,53 miliar dolar AS. “Kita mengalami surplus pada 2017. Nilai surplus ini jauh lebih tinggi dibandingkan 2016, mencapai US$11,84 miliar,” kata Kepala BPS Suhariyanto dalam konferensi pers di Kantor BPS Jakarta, Senin, (15/1/2018)

Suhariyanto menambahkan surplus neraca perdagangan pada 2017 menunjukkan level tertinggi sejak 2013 dan 2014 yang mengalami defisit kemudian kembali surplus pada 2015 dan 2016.

Ia memaparkan neraca perdagangan pada 2013 menunjukkan defisit sebesar 4,08 miliar dolar, kemudian 2014 defisit 2,20 miliar dolar. Surplus ditunjukkan terjadi mulai 2015 sebesar 7,67 miliar dolar AS dan meningkat pada 2016 sebesar 9,53 miliar dolar AS.

Ada pun surplus neraca perdagangan 2017 dipengaruhi karena surplus sektor non migas sebesar 20 miliar dolar AS, namun ada defisit sebesar 8,56 miliar dolar pada sektor migas.

Neraca perdagangan Indonesia surplus terhadap tiga negara, yakni India, Amerika Serikat dan Belanda, sedangkan defisit terjadi pada Tiongkok, Thailand dan Australia. “Dengan India, kita surplus 10,16 miliar dolar, AS surplus 9,44 miliar dan Belanda 3,03 miliar,” kata Suhariyanto.

Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari-Desember 2017 mencapai 168,73 miliar dolar atau meningkat 16,22 persen dibanding periode yang sama pada 2016.

Sementara itu, impor kumulatif Januari-Desember 2017 mencapai 156,89 miliar dolar atau meningkat 15,66 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Dengan selisih nilai ekspor dan impor kumulatif, neraca perdagangan tahun 2017 menghasilkan surplus sebesar 11,84 miliar dolar.

Secara rinci, nilai neraca perdagangan Indonesia khusus Desember 2017 mengalami defisit 0,27 miliar dolar AS, yang dipicu dari defisit sektor migas 1,04 miliar dolar. Namun, neraca perdagangan sektor non migas surplus sebesar 0,77 miliar dolar.

Dari sisi volume perdagangan, neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus 34,03 juta ton pada Desember 2017. Hal tersebut didorong oleh surplusnya neraca sektor nonmigas 34,90 juta ton. Namun, neraca volume perdagangan sektor migas defisit 0,87 juta ton. ***

Don't Miss

Investasi Kereta Cepat Jakarta–Bandung Sebesar USD 5,573 Miliar

BANDUNG-Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia–Cina (KCIC) Hanggoro Budi Wiryawan
TPDI

Pemberian Gelar Istimewa Untuk Prabowo, TPDI: Itu Error In Persona

JAKARTA-Keputusan Presiden Joko Widodo  menyematkan Tanda Kehormatan Bintang Empat dengan