BPS : Cuma 0,01% Infasi Oktober 2017

Wednesday 1 Nov 2017, 12 : 11 pm
kompas.com

JAKARTA-Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan tekanan inflasi pada Oktober 2017 hanya sebesar 0,01 persen. Secara tahun kalender 2,67%, inflasi mencapai dan tahunan (year on year/yoy) 3,58%. “Terjadi inflasi 0,01%, daya beli stabil dengan perkembangan harga komoditas,” ungkap Kepala BPS, Kecuk Suhariyanto, dalam konferensi pers di Kantor Pusat, BPS, Rabu (1/11/2017).

Dengan demikian, tingkat inflasi tahun kalender Januari-Oktober 2017 mencapai 2,67 persen dan inflasi tahunan (year on year) sebesar 3,58 persen. Dari 82 kota IHK, ada 44 kota yang inflasi dan 38 kota deflasi. Tertinggi inflasi terjadi di Tual 1,05%, deflasi tinggi di Palu 1,31%. “Dibandingkan bulan sebelumnya 0,13%, kalau periode yang sama di tahun sebelumnya 0,14%, dengan inflasi oktober 2015 terjadi deflasi 0,08%,” jelasnya.

Berdasarkan catatan BPS, inflasi pada Oktober 2017 tercatat rendah, dengan realisasi 0,01%. Penyumbang inflasi terbesar adalah cabai merah dan beras yang mengalami kenaikan harga cukup signifikan. “Secara umum inflasi Oktober dipengaruhi cabai merah dan harga beras,” tambahnya

Bila dibagi berdasarkan kelompok pengeluaran, ada 5 penyumbang inflasi. Adalah makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau dengan inflasi sebesar 0,28%. “Yang memberikan andil di kelompok itu adalah mie instan, nasi lauk pauk, dan rokok kretek,” sebutnya.

Selanjutnya kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,18%. “Satu yang sumbang inflasi adalah tarif listrik 0.01% dengan catatan terjadi di kota batam, satunya kota yang tarifnya ditentukan pemda, ini terjadi RT pelanggan di 1300 VA dan 2200 VA, jadi terjadi Batam bukan di 82 kota,” jelasnya.

Kelompok sandang menyumbang inflasi sebesar 0,18%. Kemudian kelompok kesehatan sebesar 0,21% dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah raga sebesar 0,16%. “Kelompok pendidikan ada misalnya kenaikan uang kuliah,” terangnya.

Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi yaitu kelompok bahan makanan sebesar 0,45%. Kecuk menyebutkan ada penurunan harga daging ayam ras, ikan segar, sayuran kentang, tomat sayur dan bawang merah. “Yang perlu dicatat, juga ada beberapa komoditas yang memberikan andil inflasi, cabe merah naik andilnya 0,05%, dan harga beras 0,04%, secara umum bahan makanan turun, tapi dua komoditas ini perlu diperhatikan,” paparnya.

Deflasi juga terjadi pada kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan dengan 0,13%. “Ada penurunan tarif angkutan udara,” pungkasnya. ***

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

KADIN Indonesia Fokus Kembangkan UMKM Untuk Ketahanan Nasional

JAKARTA-Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia akan menggelar Rapat Pimpinan

Banyak Politisi Lolos Seleksi, CBA Khawatirkan Masa Depan BPK

JAKARTA-Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) kemungkinan besar tidak bisa lagi diandalkan