BRI Kucurkan Kredit ke KBN Rp 535,5 Miliar

Thursday 2 May 2013, 4 : 50 pm
by

JAKARTA-PT Bank Rakyat Indonesia  Tbk (BRI) mengucurkan kredit senilai Rp 535,5 miliar kepada PT Kawasan Berikat Nusantara (Persero) untuk pendanaan belanja modal (capital expenditure/capex) perusahaan  sepanjang 2013.  Kredit dari BRI tersebut akan dipergunakan KBN membiayai revitalisasi sarana dan prasarana serta pengembangan usaha pengelolaan kawasan industri dan logistik. “Kami memberikan pinjaman capex kepada KBN dengan jangka waktu selama sembilan tahun,” kata Direktur Bisnis Kelembagaan dan BUMN BRI, Asmawi Syam di Kantor Pusat KBN, Cakung Jakarta, Kamis (2/5).

Menurut dia, pendanaan capex ini merupakan kali pertama diberikan perbankan kepada KBN sejak didirikan pada 1986. Hal ini merupakan wujud komitmen dan dukungan BRI kepada KBN sebagai salah satu BUMN yang menjadi entry gate bagi investor asing yang menanamkan modalnya di Indonesia. “Kerjasama dengan KBN ini sekaligus menggenapkan kerjasama pembiayaan BRI kepada BUMN menjadi 18 perusahaan. Ini wujud komitmen kami dalam membangun dan memperkokoh sinergi antarBUMN,” imbuh dia

Asmawi mengatakan, kemitraan ini juga akan diperluas pada spektrum kerjasama produk dan layanan perbankan, seperti fasilitas cash management system (CMS) untuk pengelolaan transaksi keuangan yang lebih optimal. Selain itu, lanjut dia, perluasan kerjasama e-TAX untuk pembayaran pajak elektronik, kredit modal kerja mitra untuk pembiayaan vendor KBN dan produk consumer banking untuk manajemen dan karyawan KBN.

Sementara itu, Direktur Utama KBN Sattar Taba mengatakan KBN masih membutuhkan dana tidak kurang dari Rp 5 triliun untuk mengembangkan kawasan industri dan logistik. Dana ini akan dipergunakan untuk memaksimalkan fungsi kawasan sebagai lokasi kontainerisasi dan logistic.

Menurut Sattar, pihaknya sudah merencanakan program pengembangan kawasan ini akan rampung pada 2014 mendatang. “Di lokasi ini, kami juga akan membangun rusunami (rumah susun sederhana hak milik) sebanyak enam tower, yang masing-masing tower terdiri atas 360 unit hunian. Sekarang proyek ini sudah mulai berjalan,” jelas dia.

Sattar menjelaskan, satu tower rusunami membutuhkan investasi senilai 50 miliar rupiah. Dia menambahkan, di lokasi KBN juga akan dibangun rumah susun sederhana sewa (rusunawa) yang nilai investasinya setara dengan rusunami. “Investasi untuk rusunawa, kurang lebih nilainya sama dengan rusunami. Kerjasama di bidang properti ini akan menggandeng Perumnas,” ujar dia.

Dengan demikian, tegas Sattar, proyek periode 2013-2017 ini dipastikan akan menelan dana lebih dari Rp 5 triliun. “Diharapkan, pengembangan kawasan industri di KBN ini bisa menekan biaya logistik yang selama ini menjadi kendala utama bagi pelaku usaha,” pungkas dia.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

ICRP: Stop Menzholimi Ahok

JAKARTA-Direktur Eksekutif Indonesian Conference On Religion and Peace (ICRP) Muhammad

UU Tax Amnesty Lahir Karena Kita Tidak Pernah Jujur

Oleh: Ronsianus B. Daur Taat pajak merupakan representasi dari kesadaran