Caleg Keturunan Koruptor Lebih Sadis

Wednesday 20 Nov 2013, 3 : 55 pm
metrotvnews.com

JAKARTA-Pemilih cerdas dalam pemilu 2014 diharapkan bisa memilih caleg yang cerdas pula, termasuk untuk mewaspadai keturunan koruptor. “Sebaiknya jangan pilih caleg keturunan koruptor, karena caleg seperti sangat lebih sadis dari teroris,” kata Pakar Komunikasi Politik, Lely Arriane Napitupulu dalam diskusi “Pendidikan Politik, Pemilih Cerdas” di Jakarta, Rabu, (20/11).

Menurut Lely, komunikasi politik menjadi proses yang tidak pernah berhenti. Namun proses ini akan selesai sampai caleg itu terpilih. “Disinilah kencenderungan seorang caleg bisa dilihat, berapa banyak badut-badut politik yang kemudian tampil, lalu bicara  seenaknya sendiri,” tambahnya.

Ketika caleg itu lolos ke DPR, ujar Doktor Lulusan Unpad ini, perilakunya juga berubah menjadi sombong ke publik. “Mereka tampil menjadi orang kaya baru (OKB) atau orang populer baru (OPB). Kemana-mana menggunakan PIN, bahkan plat nopol pakai lambang DPR untuk ke sawah-sawah, buat apa itu semua,” terangnya.

Tak hanya itu, kata Lely, malah badut-badut politik itu tidak menampilkan kesantunan dan etika politik di masyarakat. “Seharusnya, setiap tahun itu  tahun politik, karena disinilah caleg berbaik hati,” ucapnya.

Back ground juga penting, sambungnya, bagaimana parpol itu bekerja untuk rakyatnya. Inilah pentingnya etika dan kesantunan politik harus menjadi barang yang perlu dipersiapkan.

Sementara itu, Ketua Komite I DPD RI, Alirman Sori, untuk menjadikan pemilih cerdas dan caleg cerdas, maka harus sama-sama equal. “Yang jadi masalah itu, sekarang ini parpol gagal menjadi sumber rekrutmen pemimpin. Sekarang ini banyak indikasinya, makanya sulit harapkan pemimpin yang diharapkan rakyat,” paparnya.

Menurut Alirman, saat ini tak ada gunanya mengharapkan pemilih cerdas, jika yang dipilih ternyata tidak cerdas. “Ada sikap politik di daerah yang sudah berkembang, tak usah lakukan edukasi politik di masyarakat. Karena memang uang yang bermain di lapangan,” tukasnya.

Masalahnya, lanjut Alirman, yang menjadi persoalan bagi pemilih cerdas itu, karena para calon yang akan dipilih ini tidak ada yang bagus. “Inikan barang dagangnya berkualitas rendah,” ungkapnya sambil menjelaskan kecerdasan pemilih itu perspektifnya hanya soal uang dan pemilih tak bisa menolaknya.

Faktor inilah, sambung Alirman lagi, yang membuat caleg-caleg berkualitas menjadi tersingkir dari arena politik. “Orang-orang yang baru datang di partai dan memiliki banyak uang menjadi terpilih di DPR, dan justru yang berkualitas malah tenggelam, karena tak punya dana,” pungkasnya. **cea

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Kakao

Industri Pengolahan Kakao Setor Devisa Hingga USD1,13 Miliar

JAKARTA-Industri pengolahan kakao berperan penting dalam memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan

Belanda Bantu Indonesia Atasi Banjir

JAKARTA-Belanda dan Indonesia telah bekerjasama mewujudkan pengamanan banjir untuk DKI