Cawapres 02 Sandiaga Uno Klaim Tim BPN Tetap Solid

Monday 17 Jun 2019, 6 : 43 pm
by
Sandiaga Uno

JAKARTA – Calon wakil Presiden Nomor Urut 02 Sandiaga Salahuddin Uno mengklaim timnya di Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi bersama Tim Kuasa Hukum BPN Prabowo-Sandi tetap solid dan memohon dukungan serta doanya.

“Saya bersama Mas Bambang Widjojanto dan Prof Denny Indrayana (Ketua dan Anggota Tim Kuasa Hukum BPN), juga ada Pak Hasyim Djojohadikusumo, dalam rangka persiapan sidang Mahkamah Konstitusi (MK), hari ini Selasa (18/6), kami berpesan kepada semua relawan, agar dukunglah kami terus dengan berdoa, mengawal terus proses sidang MK ini,” pinta Sandi di Gedung MK, Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (17/6).

Caranya, lanjut Sandi, menonton saja televisi di rumah, mungkin teman-teman bisa nonton bareng (nobar), menunggu tahapan selanjutnya dari MK.

“Jangan terpengaruh dengan isu-isu negatif yang beredar bahwa tim kita sudah tidak solid,” tandas Sandi dalam rilis Media Tim Hukum BPN Prabowo Sandi.

Malam ini Senin (17/6), kutip dia, pihaknya ditugaskan langsung oleh Prabowo untuk memastikan persiapan akhir persiapan mengahdapi sidang.

“Juga terhadap rumor yang beredar, dikatakan Pak Hasyim jadi Menteri, saya juga dikabarkan menjadi menteri peranan wanita, itu jangan terlalu dihiraukan,” imbuhnya.

Sandi berpesan agar tetap fokus pada proses pengawalan di MK serta berjuang sampai titik daerah penghabisan.

“Kita tunggu hasil dari MK, tetap ber-husnudzon (berprasangka baik) bahwa Majelis Hakim MK hanya takut pada Allah SWT, dan proses ini akan terus berlanjut. Untuk memastikan proses pemilu kita, demokrasi kita bisa berjalan dengan jujur dan adil,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Dorong Sektor Pariwisata, Presiden Instruksikan Pengembangan Bandara Komodo Dipercepat

LABUAN BAJO-Presiden Joko Widodo meminta Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk segera

Kejagung Harus Segera Umumkan Tersangka Kasus FSRU Lampung

JAKARTA-Direktur Eksekutif Energy Watch Indonesia (EWI), Ferdinand Hutahaean mendesak Kejaksaan