CEO Mahaka: Hasil Audit Piala Presiden Dapat WTP

Wednesday 25 Nov 2015, 7 : 45 pm
by
Direktur Utama Mahaka Sport, Hasani Abdulgani

JAKARTA-Direktur Utama Mahaka Sport, Hasani Abdulgani mengakui perhelatan turnamen sepakbola Piala Presiden 2015 lalu sudah diaudit Kantor Akuntan Publik (KAP) dengan meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). KAP yang melakukan proses audit itu adalah PeiceWaterhouseCoopers (PWC). “Kami dapat opini terbaik, yaitu WTP dari PWC,” ujar Hasani di Jakarta, Rabu (25/11).

Perolehan opini tersebut, katanya membuktikan proses pergelaran turnamen sepakbola itu sudah mengusung transparansi dan akuntabilitas tinggi. Apalagi dalam proses penyelenggaraannya, tidak ada aturan hukum yang dilanggar. “Dari auditor juga tidak ada rekomendasi sama sekali. Bukti prosesnya itu berjalan dengan baik,” tegasnya.

Akan tetapi, dia enggan mengupas lebih banyak terkait hasil audit tersebut. Pasalnya, hasil audit Piala Presiden 2015 itu belum disampaikan secara resmi kepada Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI). “Nanti ya, kalau sudah dilaporkan ke BOPI,” kata dia.

Namun secara umum, dilihat dari sisi perusahaan, helatan turnamen kemarin telah menyumbang keuntungan cukup besar untuk kas perusahaan. Makanya, dari situ perseroan terus berekspansi menjadi promotor helatan selanjutnya yang saat ini masih berlangsung, yaitu Piala Jenderal Sudirman. “Nanti juga kami ada tawaran untuk menangani turnamen lokal. Yang jelas setelah sukses dengan gelaran Piala Presiden, tawaran untuk menjadi promotor semakin banyak,” tegasya.

Makanya, dia merasa heran jika selama bertahun-tahun kerap mendengar penyelenggara turnamen sepakbola mengaku rugi. Padahal, pihaknya yang baru berkecimpung dua bulan sudah mengalami keuntungan. “Karena market sepakbola itu sangat besar. Untuk Asia, kita menjadi penonton sepakbola terbesar, bukan China atau India,” jelasnya.

Bahkan dengan suksesnya gelaran Piala Presiden, sebagai promotor ia kerap kedatangan pihak televisi untuk minta hak siar. “Jadi kami sebagai pedagang ketika masuk ke sepakbola harus cari profit. Dan sekarang memang untung. Karena bicara sepakbola dengan pasar yang luar biasa, maka pemain, klub, TV, dan Mahaka semua untung (dari Piala Presiden). Dan kami sudah laporkan ke Presiden,” tegasnya.

Lebuh lanjut ia menuturkan, agar spinaor dapat datang sendiri, ke depan kemasan produk sepakbola harus lebih menarik, termasuk meningkatkan aspek transparansi dan akuntabilitaanya. Makanya dari sisi brandingnya, harus lebih diperkuat lagi. “Kalau begitu, dengan potensi yang luar biasa sponsor pasti akan berbondong-bondong,” tandas dia.

Makanya untuk perhelatan kali ini di Piala Jenderal Sudirman, Mahaka mengincar profit lebih besar dari turnamen sebelumnya. “Profitnya kami incar lebih besar. Berapa persen? Ada lah,” pungkasnya. (TMY)

 

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Tol JORR 2 Ditargetkan Beroperasi 2019

Serpong – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki

Defisit Anggaran Diprediksi Melebar Hingga 2,6 Persen

JAKARTA-Pemerintah memproyeksikan defisit anggaran akan melebar, dari target dalam APBN