Cina Diminta Investasi Sektor Pertanian

Thursday 31 Oct 2013, 12 : 09 pm
deptan.go.id

BEIJING-Pemerintah China ditawarkan lebih banyak berinvestasi pada sejumlah bidang pertanian. Alasannya, Indonesia masih membutuhkan teknologi untuk pengembangan tanaman pangan, hortikultura dan peternakan. “Kami masih membutuhkan teknologi yang efektif dan efisien bagi pengolahan CPO, karet, coklat dan pengembangan sapi potong,” kata Staf Ahli Menteri Pertanian Prabowo Respatio Caturroso  di Jakarta, Kamis,(31/10).
Guna mencari investor China dalam pengembangan tanaman pangan, hortikulura dan peternakan sapi potong, Kementerian Pertanian RI membawa 43 perwakilan dari tujuh propivinsi dengan potensi investasi yang beragam yakni palm oil (Sumatera Utara dan Riau), kokoa (Nanggroe Aceh Darusallam dan Sumatera Barat), sapi potong (Sumatera Selatan, Sulawesi Tenggara dan Papua Barat), CPO (Papua) dan Jagung (Sumatera Selatan).
Namun saat ini, kata Prabowo, saat ini kebutuhan yang sangat mendesak adalah pasokan daging sapi sekitar 500 ribu ton per tahun, dan 500 ekor setiap tahun. “Namun, karena Indonesia masih memberlakukan UU No18/2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan yang menekankan impor daging didasarkan pada `country-based`, maka kami hanya menawarkan China untuk investasi pengembangan sapi potong di Indonesia,” tambahnya
Atase Perdagangan Kedutaan Besar RI di Beijing Marolop Nainggolan mengatakan investasi pengembangan sapi potong oleh China, pada awalnya akan mengutamakan benih sapi dari dalam negeri. “Jadi kami ambil bibitnya dari dalam negeri seperti NTB atau NTT, kami kembangkan dengan investasi teknologi dari China. Lahan nanti kami yang tentukan,” terangnya
Sekjen Pusat ASEAN-China Ma Mingqiang mengatakan ASEAN, khususnya Indonesia dan China adalah kekuatan besar di kawasan masing-masing yang saling melengkapi. “Karenanya ACC sangat `concern` untuk menjalin kerja sama dan hubungan baik kedua pihak terutama di bidang investasi, perdagangan, pendidikan, kebudayaan dan pariwisata,” tuturnya
Lebih jauh Ma mingqiang menegaskan pihaknya senantiasa mendorong investor China untuk menanamkan modalnya di mancanegara, khususnya negara-negara ASEAN, terutama Indonesia. “Kami bahkan komitmen untuk memfasilitasi untuk mencari mitra dagang, mitra investasi di China yang dapat dipercaya dan kapabel bagi negara-negara ASEAN, khususnya Indonesia,” pungkasnya. **cea

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Ekonomi China & AS Tetap Harus Dicermati

JAKARTA-Pergerakan ekonomi dua negara raksasa, seperti China dan Amerika Serikat

Bank DBS Indonesia Berikan Pinjaman ke eFishery Senilai Rp500 Miliar

JAKARTA-Bank DBS Indonesia dan eFishery – sebuah perusahaan startup aquatech