Cuma 18% Masyarakat Terlindungi Asuransi Jiwa

Friday 3 May 2013, 4 : 17 pm

JAKARTA – Kesadaran masyarakat Indonesia  terbilang masih rendah terhadap fungsi asuransi jiwa. Alasannya,  hingga saat  ini penetrasi asuransi jiwa di Indonesia masih kecil dibanding populasi masyarakat Indonesia. “Dari total penduduk Indonesia sebesar 240 juta jiwa, hanya sekitar 43,7 juta orang atau hanya sekitar 18 % dari total penduduk Indonesia yang memiliki perlindungan asuransi jiwa,” kata Ketua Umum Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), Hendrisman Rahim di Jakarta,Jumat,(3/5).

Namun demikian, kata Hendrisman, rendahnya pemahaman akan pentingnya berasuransi ini merupakan tantangan utama dari industri asuransi jiwa selama ini. “Dan dari 43,7 juta orang tersebut, hanya sekitar 11 juta orang atau hanya 4,5 % dari total populasi yang memiliki asuransi jiwa individu,” tambahnya

Lebih jauh kata Hendrisman, guna mendorong penetrasi asuransi jiwa di Indonesia ini, maka diperlukan tenaga-tenaga pemasar berlisensi untuk memberikan edukasi lebih baik lagi kepada publik mengenai pentingnya asuransi jiwa. “Kami akan meningkatkan jumlah tenaga pemasar asuransi jiwa yang berlisensi ini ke depan untuk meningkatkan industri ini,” ujarnya.

Berdasarkan catatan, hingga akhir 2012 lalu, jumlah tenaga pemasar asuransi jiwa berlisensi baru 303.115 orang. Jumlah tersebut naik 19,12 % dibanding tahun sebelumnya sebesar 254.463 orang. Kenaikan ini berarti jumlah tenaga pemasar berlisensi semakin bertumbuh dan semakin menjangkau dan mengedukasi masyarakat di seluruh pelosok tanah air.

Untuk tenaga pemasar asuransi dikontribusikan dari keagenan, bancassurance dan direct marketing atau telemarketing. Masing-masing kontribusinya adalah 38,3 %, 40,4 % dan 8,5 % serta lain-lain 12,8 % terhadap total pendapatan premi industri. “Agen dan bancassurance tetap menjadi tenaga pemasar yang penting bagi kami untuk meningkatkan industri asuransi jiwa ini,” imbuhnya. **can

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

IBU, ‘Air Susu Dibalas Air Tuba’

Oleh: Gabriel Mahal Dalam “Kesaksian Panda Nababan tentang Perubahan Sifat
Pada rencana penerbitan Obligasi Berkelanjutan II Tahap I-2021 senilai maksimal Rp3 triliun, surat utang ini akan terbagi menjadi tiga seri, yakni Seri A bertenor 370 Hari Kalender, Seri B bertenor tiga tahun dan Seri C bertenor lima tahun.

Pefindo Beri Peringkat INKP di Level Single A Plus Dengan Outlook Stabil

JAKARTA-PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memberikan peringkat idA+ (Single A