JAKARTA-Tidak berkembangnya bisnis di Indonesia, lebih karena masih sulit mengakses permodalan ke perbankan. Masalahnya hanya sekitar 50 juta penduduk Indonesia yang sudah mengakses perbankan. “Tadi saya mendapat bisikan dari Bapak Budi (Direktur Utama Bank Mandiri) bahwa akses ke perbankan itu baru 40-50 juta manusia,” kata Menteri Perdagangan (Mendag) Gita wirjawan di Jakarta, Rabu, (19/6).
Menurut Gita, tentu saja minimnya akses perbankan ini menyebabkan, Indonesia jauh tertinggal dengan negara-negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia. “Artinya, hanya 20% populasi orang Indonesia,” tambahnya.
Mantan Komisaris Pertamina ini mengakui Malaysia dan Singapura kuat dari segi permodalan dibanding Indonesia. “Bagaimana kita bersaing dengan orang di Singapura dan Malaysia,” ujarnya
Padahal, menurut Gita, Indonesia memiliki potensi yang luar biasa. Seperti dari sisi populasi manusia yang besar yang dapat menunjang konsumsi domestik. Selain itu, pertumbuhan ekonomi yang tinggi dari tahun ke tahun. “Secara matematis kita harus lebih besar. Kita lebih bisa bersaing dengan Tiongkok dan India, jangankan Singapura, Tiongkok dan India pun bisa kita kejar,” ucapnya.
Ia menilai, perbankan sudah memiliki solusi untuk mewujudkan mudahnya akses ke perbankan. Hanya, menurutnya kegigihan masyarakat agar tidak ragu untuk mendapatkan pinjaman ke perbankan. “Saya rasa, Pak Budi sudah punya solusinya sehingga akses ke perbankan bisa cepat,” pungkasnya. **can