Dana Tax Amnesty Bisa Pukul Transaksi Ekspor

Wednesday 29 Jun 2016, 3 : 41 am
ilustrasi

JAKARTA-Dana yang masuk akibat penerapan tax amnesty diprediksi bisa mencapai sebesar Rp1.000 triliun. Banjirnya likuiditas valuta asing (valas) bisa berdampak pada nilai rupiah, yakni rupiah menguat terlalu kencang. “Kalau rupiah terlalu menguat, neraca perdagangan juga akan terkena imbasnya,” kata Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo di Jakarta, Selasa (28/6/2016).

Perry mengakui Tax amnesty pasti akan memperkuat nilai tukar. Meskipun baru disimpan dan belum dijual, rupiah pasti menguat.

Namun begitu, kata Perry, BI takkan membiarkan nilai rupiah menguat terlalu dalam atau menjauh dari fundamental ekonomi pada persebut.

Salah satu efeknya adalah terhadap ekspor, yang sekarang juga dalam posisi sulit.
“Jadi apakah BI akan membiarkan rupiah terlalu jauh, ya tentu nggak,” paparnya.

Periode ini pernah dialami Indonesia beberapa tahun lalu. Saat Amerika Serikat (AS) menerapkan quantitative easing (QE) sekitar 2010 lalu. BI memiliki mekanisme untuk menjaga agar rupiah tetap stabil. “Kita ada mekanisme untuk menjaga stabilisasi agar rupiah tidak terlalu jauh fundamental,” pungkasnya. ***

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Mooy: BI Tak Perlu Tergesa-gesa Muluskan Akuisisi DBS-Danamon

JAKARTA-Bank Indonesia (BI) diminta agar tidak perlu tergesa-gesa memuluskan rencana
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) bersama dengan induk usahanya, PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) merupakan produsen makanan dalam kemasan yang terbesar di Indonesia

Respons Data Inflasi Global, Negara Berkembang Siap Naikkan Suku Bunga

JAKARTA-Fitch Ratings Limited (London) menyebutkan, sejauh ini sebagian besar negara