Deal Sana-Sani, Prabowo Terkesan Gamang Soal Cawapres

Monday 30 Jul 2018, 6 : 46 pm
kompas

JAKARTA-Melalui rangkaian dan pendekatan panjang, Partai Gerindra tampaknya akan menyepakati koalisi dengan Partai Demokrat. Namun sayangnya, kesepakatan tersebut terkesan pragmatis seperti ‘jurus mabok’ lantaran sikap yang dinilai tak konsisten. Padahal sebelum Partai Gerindra sudah menyatakan deal dengan PKS, terlebih soal cawapres. “Deal sana, deal sini, itulah jurus mabok Prabowo,” kata Ketua DPP Partai Hanura Inas Nasrullah Zubir kepada wartawan di Jakarta, Senin (30/7/2018).

Lebih jauh kata Inas, awalnya Gerindra deal dengan PKS guna mengusung Prabowo dengan cawapres kader PKS. Namun tak lama kemudian deal lagi dengan alumni 212 untuk mengusung Prabowo dengan cawapres Habib Salim atau Abdul Somad. “Tiba-tiba sekarang deal lagi dengan SBY yang akan mengusung Prabowo dengan cawapres AHY,” ujarnya.

Karenanya Inas tak khawatir dengan adanya koalisi tersebut. Sebab menurutnya, Prabowo seperti orang bingung menghadapi petahana sekaligus capres yang diusung parpolnya, Joko Widodo. “Jurus mabok ini bukan karena langkah dia terukur melainkan orang yang sedang bingung dan gamang tentang siapa pasangan cawapres yang benar-benar bisa mengangkat elektabelitasnya untuk menyaingi Jokowi,” sindir anggota DPR itu.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto memastikan partainya berkoalisi dengan Demokrat di Pilpres 2019 mendatang. Hal ini disampaikan Prabowo usai bertemu dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono di kediamannya, di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta, Senin (30/7/2018). “Kami sepakat untuk melaksanakan, untuk melakukan, kerja sama politik, tentunya akan terwujud dalam koalisi,” kata Prabowo.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Ekonom Apresiasi Keberlanjutan Program Pra Kerja Pemerintah di Tahun 2023

JAKARTA-Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, Kartu Pra Kerja

Muslim Tiongkok Hadapi 3 Musuh Utama

JAKARTA-Umat beragama Islam di Tiongkok menghadapi tiga musuh utama yang