Demi Kemajuan Demokrasi, Presidential Threshol Harusnya Mengecil

Friday 14 Jul 2017, 8 : 09 pm

JAKARTA-Ketua Pansus RUU Pemilu, Muhammad Lukman Edy menyatakan partainya menilai seharusnya ambang batas pemilihan presiden (presidential threshold) harus makin kecil dan ambang batas parlemen makin besar untuk kemajuan konsolidasi demokrasi. “PKB berpandangan, kemajuan konsolidasi demokrasi terletak pada semakin rendahnya presidential threshold dan parliamenetary threshold makin besar,” kata Lukman Edy di Gedung DPR RI, Jakarta, Jumat (14/07/2017).

Dengan demikian, kata mantan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT), masyarakat diberikan banyak pilihan untuk menentukan pemimpin.
“Juga makin bagus konsolidasi demokrasi ketika partisipasi publik untuk cari pemimpin semakin dibuka, semakin lebar. Dan pengambilan keputusan di parlemen semakin sederhana,” sebut dia.

Pansus RUU Pemilu menyepakati 5 paket isu krusial yang dibahas dalam rapat pansus kemarin, Kamis (13/7/2017). Akan tetapi, rapat tersebut gagal mencapai mufakat.
Oleh sebab itu, lima isu krusial dalam pembahasan RUU Pemilu akan diputuskan dalam rapat paripurna yang digelar pada 20 Juli 2017.

Pembahasan RUU Pemilu menyisakan lima isu krusial yaitu presidential threshold, parliamentary threshold, sebaran kursi perdaerah pemilihan, metode konversi suara, dan sistem pemilu.

Sebelumnya, Lukman Edy mengatakan seluruh fraksi sudah menyepakati salah satu dari lima isu tersebut untuk diputuskan dalam musyawarah mufakat atau voting. ***

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

PUPR: Konsultan Konstruksi Menentukan Kualitas Infrastruktur

JAKARTA-Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan

Gernas BBI Bukti Komitmen Pemerintah Kembangkan Merek Lokal

JAKARTA-Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag), Jerry Sambuaga menegaskan, Gerakan Nasional Bangga