Di Bawah Jokowi, Rakyat Jadi Tumbal Kebangkrutan China

Monday 25 Jan 2016, 8 : 55 pm
by
Presiden Joko Widodo/dok bisnis.com

Oleh: Salamuddin Daeng

Sudah diguga sebelumnya, bahwa pemerintahan Joko Widodo akan menjadi pelampung penyelamat dari ambruknya perusahaan perusahaan China yang bergerak di bidang infrastruktur dan property.

Sebagaimana diketahui bahwa perusahaan-perusahaan di sektor infrastruktur dan property di China tengah merintih akibat membengkannya utang, meningkatnya kewajiban akibat  ambruknya pasar keuangan termasuk bursa saham di China.

Perusahaan di bidang infrastruktur dan property yang tengah sekarat tersebut sedang berupaya menciptakan utang baru melalui pasar keuangan, meningkatkan kembali harga saham yang merosot.  Namun semuanya sangat ditentukan oleh kemampuan mereka untuk medapatkan kontrak kontrak pembangunan infrstruktur baru di luar China.

Pertolongan tersebut baru-baru ini didapatkan dari Indonesia. Presiden Jokowi resmi menyerahkan pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung kepada BUMN China “China Railway Construction Corp Ltd (CRCC)” sebuah Perusahaan milik Negara yang 61,33% sahamnya dimiliki oleh China Railway Construction Corporation (CRCCG).

Padahal perusahaan yang berbasis di Beijing tersebut tengah sekarat. Perusahaan ini memiliki utang menggunung yakni 3,1 triliun yuan pada akhir September 2013 atau setara dengan utang pemerintah dari Brasil,. Dan ini, jumlah utang tersebut terus menggunung.

Hingga tahun 2015 saham perusahaan terus merosot hinga 150 %.  Pada 2016 utang perusahaan 4.5 x EBITDA (penerimaan kotor perusahaan sebelum bunga, pajak, amortisasi dan defresiasi).

Perusahaan telah mengalami gagal bayar terhadap utang utangnya. Ulasan berbagai media internasional menyebutkan bahwa investasi China Railway Corp yang tidak membawa hasil yang positif, dan harus mengandalkan pinjaman dan penjualan obligasi untuk mendanai proyek-proyek baru.

Proyek kereta cepat Jokowi adalah landasan bagi perusahaan China untuk menumpuk utang baru. Utang yang dijamin oleh rakyat Indonesia yang akan membayar.

Proyek baru yang diperoleh dari pemerintahan yang bersedia menjadi antek China, yang bersedia membuat kontrak yang menguntungkan China, yang bersedia membayar investasi China dengan skema full cost recovery, yang bersedia mencekik rakyatnya dengan kewajiban membayar mahal infrastruktur public yang mereka bangun. Rakyat Indonesia yang akan melunasi utang perusahaan China, rakyat Indonesia yang  menggaji para pekerja China.

Itulah Indonesia hebat di bawah pemerintahan Jokowi. Rakyat Indonesia  akan menjadi bemper yang menahan ambruknya  ekonomi China. Rakyat yang akan menanggung beban penderitaan demi keselamatan ekonomi China. Rakyat Indonesia yang menguras kantongnya demi kemakmuran perusahaan China dan kesejahteraan pekerja  China.

 

Penulis adalah Pengamat Ekonomi Asosiasi Ekonomi dan Politik Indonesia (AEPI) Jakarta

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Polres Tangsel Buka Posko Pengaduan Pengembang Bodong

TANGERANG-Satreskrim Polres Tangerang Selatan (Tangsel) telah membuka posko pengaduan penipuan

Adi Prayitno Desak Kubu 01 dan 03 Segera Usulkan Hak Angket

JAKARTA-Direktur Eksekutif Parameter Politik Adi Prayitno mendesak parpol pendukung paslon