Diduga Bawa Mafia Migas ke Istana, Luhut Harus Mundur dari Kabinet

Sunday 6 Dec 2015, 1 : 16 am
by
Menkopolhukam Luhut Binsar Pandjaitan/dok setkab

JAKARTA-Nama Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Luhut Binsar Pandjaitan disebut dalam transkrip pembicaraan yang diserahkan Menteri ESDM Sudirman Said ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR. Nama Luhut disebut sebanyak 66 kali.
Direktur Eksekutif Energy Watch Indonesia (EWI),  Ferdinand Hutahaean menilai penyebutan nama Luhut dalam percakapan “papamintasaham” membuktikan kedekatan hubungannya dengan pengusaha kaya raya Muhammad  Riza Chalid. Bahkan secara kasat mata, Luhut lah yang membawa sang Gasoline Godfather masuk kelingkaran Jokowi.  Untuk itu, Luhut Pandjaitan harus segera mengundurkan diri dari kabinet mengingat tindakannya itu mengkhianati semangat pemberantasan mafia migas yang menjadi komitmen pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla. “Dari percakapan yang direkam oleh Presdir Freeport Maroef Sjamsoedin atas skandal saham terkait perpanjangan operasi Freeport di Papua, dapat kita cermati dan simpulkan dari alur pembicaraan betapa dekatnya hubungan Riza Chalid dengan Luhut. ,” jelas Ferdinand di Jakarta, Sabtu (5/12).

Dari rekaman itu jelasnya kasat mata bahwa Luhut lah yang membawa Riza Chalid sang Gasoline Godfather masuk kelingkaran Jokowi. “Sungguh mencengangkan penghianatan yang terjadi ini. Ketika dulu Jokowi mengungkap mafia migas saat pilpres dan menempatkan Hatta Rajasa serta Riza Chalid sebagai sosok tertuduh yang diduga sebagai mafia migas kemudian setelah menjadi presiden justru menjadi sahabat baik dari Luhut dan Jokowi,” terangnya.

Maka itu ujarnya pantaslah pemberantasan mafia migas tidak berjalan. Apalagi terlihat jelas, pemerintah tidak berani menindak perusahaan yang dicatat dalam laporan audit Kordhamenta atas Petral sebagai perusahaan yang melakukan pengaturan dan intervensi tender di Petral. “Pemerintah ini cuma sedang beretorika memberantas mafia migas sementara sosok terduga mafianya sudah menjadi sahabat,” tuturnya.

Lebih lanjut dia mengatakan, berdasarkan rekaman pembicaraan skandal Freeport maka tidak ada alasan Luhut untuk tetap berada dalam pemerintahan. Untuk itu, dia mendesak dan meminta Luhut untuk mundur dari kabinet karena terlibat dalam permufakatan skandal saham Freeport yang menurut Wapres JK adalah skandal paling besar direpublik ini. “Luhut harus mundur, tidak boleh siapapun merusak negara ini dengan perilaku koruptif dengan merampas yang menjadi hak rakyat,” tuturnya.

Karena itu, jelasnya Presiden harus segera menonaktifkan Luhut Panjaitan dan menggantinya supaya penegakan hukum berjalan tanpa pandang bulu.

Menurutnya, persepsi serta tudingan kepada Luhut hanya bisa jadi jernih apabila Luhut melaporkan Riza Chalid dan Setya Novanto kepada penegak hukum atas tuduhan pencemaran nama baik dan menyerang kehormatannya. Bukan justru ironi yang terjadi, Luhut malah mempersoalkan Sudirman Said belum minta ijin kepada Presiden atas laporannya ke MKD. “Mengapa Luhut tidak lapor polisi jika memang tidak terlibat? Maka itu pilihan hanya dua bagi Luhut, mundur dari kabinet karena terlibat atau laporkan SN dan MRC ke polisi jika tidak terlibat,” tegasnya.

Sebelumnya, Luhut mengatakan, tidak ada yang dikhawatirkannya meski namanya disebut 66 kali dalam transkrip kasus pencatutan yang beredar. Ia mengklaim namanya sering dicatut.”Saya belum dipanggil MKD. Belum dengar. Jadi jangan buru-buru. Nanti kita lihat, mau nama saya disebut 100 kali, 200 kali. Kan kalau saya enggak ada urusan di situ,” ujar Luhut.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Penghargaan Dari Kemendagri Terkait LPPD Tahun 2018 Diserahkan Saat Apel Senin Pagi

BEKASI-Apel Senin pagi dirangkaikan dengan penyerahan piagam penghargaan dari Kementerian

BI: 2013, Simpanan Masyarakat Tangerang Rp42,5 Triliun

TANGERANG-Bank Indonesia (BI) mengungkapkan dana simpanan masyarakat di Kota Tangerang