Ditjen PEN Gandeng 11 Desainer di Ajang TEI 2016

Friday 12 Aug 2016, 7 : 35 pm
by
Dirjen PEN Kemendag, Arlinda didampingi seluruh Pejabat Eselon II Ditjen PEN melakukan pertemuan dengan asosiasi-asosiasi pendukung TEI 2016 di Jakarta Jumat (12/8)

JAKARTA-Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan menggandeng 11 desainer kondang untuk memeriahkan Trade Expo Indonesia (TEI) 2016 yang sebentar lagi digelar.  Kesebelas desainer itu yakni Ahmad Kharisma Ramadhan, Raymond Simandjuntak, Raditya Ardianto Taepur, Mufti Alem, M. Rizky Ardiansyah, Fachril Fathiansyah Dasril, Yogie Candra Bhumi, Harry Anugrah Mawardi, Gihon Nugrahadi, Santika Syaravina, dan Fauzi Adhika.

Dirjen PEN Arlinda mengatakan para desainer dipilih melalui proses seleksi dan 22 UKM ditentukan melalui proses kurasi.

Ajang pameran internasional ini akan dihelat untuk yang ke-31 kalinya pada 12-16 Oktober 2016 di JIExpo Kemayoran, Jakarta ini juga menghadirkan antara lain produk-produk hasil kolaborasi pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) dengan desainer-desainer produk Indonesia.  “Kami hadirkan produk-produk berbasis desain kreatif dari 22 UKM siap ekspor yang sudah diseleksi secara ketat, dan didukung oleh 11 desainer produk home living Indonesia,” tegas Arlinda di Jakarta hari ini, Jumat (12/8).

Menurutnya, para desainer dipilih melalui proses seleksi. Pada tahap awal, UKM dinilai berdasarkan orisinalitas dan kualitas produk, serta kapasitas produksi dan tenaga kerja.

Selanjutnya, tim kurator meninjau langsung ke sentra industri UKM untuk memverifikasi kebenaran data, serta mengobservasi sarana dan prasarana yang digunakan dalam proses produksi.  “TEI adalah pameran dagang berskala internasional yang terbesar di Indonesia. Komoditas yang dipamerkan di TEI 2016 merupakan produk-produk unggulan yang memiliki nilai tambah berkat sentuhan desain yang memadukan tren global dengan kearifan lokal, dengan tujuan mendorong pertumbuhan kinerja ekspor nasional,” kata Arlinda.

Kegiatan promosi TEI telah gencar dilakukan baik di dalam maupun luar negeri. Atase Perdagangan yang tersebar di 24 ibukota negara dan 19 Indonesian Trade Promotion Centre (ITPC) di 19 kota dagang utama di dunia bekerja optimal menghadirkan buyers mancanegara. Ribuan buyer luar negeri akan menghadiri TEI 2016. Tak hanya untuk mengunjungi pameran, para buyer juga akan terlibat aktif dalam kegiatan lainnya seperti business matching, forum TTI, dan business forum.

Arlinda menjelaskan bahwa kerja sama antara desainer dan pelaku UKM merupakan program Designer Dispatch Service (DDS), yang merupakan bagian dari kegiatan Indonesia Design Development Centre (IDDC) sebagai wadah kolaborasi antara desainer dan pelaku usaha dalam menghasilkan produk-produk berbasis desain sesuai tren global saat ini.

Hasil karya UKM ini akan ditempatkan pada zona display khusus yang berada di Hall D JIEXpo Kemayoran sepanjang TEI 2016. Pada TEI tahun lalu, produk hasil DDS mendapat respon positif dan peserta DDS mendapat banyak pesanan.

Program DDS 2016 diimplementasikan di 11 daerah berpotensi ekspor, yaitu Sawahlunto, Bogor, Yogyakarta, Kupang, Medan, Palangkaraya, Cilacap, Surabaya, Purwakarta, Solo, dan Jambi. Di setiap daerah, dipilih dua UKM potensial berorientasi ekspor melalui kurasi.

UKM yang belum berkesempatan mengikuti DDS, lanjut Arlinda, tetap dapat memperoleh pendampingan desainer. Caranya adalah dengan mendatangi Klinik Desain di IDDC, Jakarta. IDDC juga menyediakan perpustakaan material desain, galeri, ruang pertemuan, serta layanan akses informasi ke situs Euromonitor International dan Stylus yang dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin, baik oleh desainer maupun pelaku usaha.

IDDC juga menyediakan perpustakaan material desain, galeri, ruang pertemuan, serta layanan akses informasi ke situs Euromonitor International dan Stylus yang dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin, baik oleh desainer maupun pelaku usaha.
Selain produk-produk hasil DDS, Arlinda mengatakan, Ditjen PEN juga mengkurasi hasil karya para pelaku usaha lainnya yang layak untuk dipamerkan pada TEI ke-31 pada Oktober mendatang.

Pameran bergengsi tersebut akan digelar di area seluas 50.000 m2 yang dibagi dalam zona klasifikasi produk. Zona tersebut terbagi menjadi produk manufaktur, produk makanan/minuman olahan serta produk perikanan dan pertanian, produk furnitur dan home decor, produk perhiasan dan kosmetik, industri kreatif, serta jasa dan investasi.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Sinyal Pemulihan Ekonomi di 2020 Jadi Indikator Kebangkitan Pasar Modal

JAKARTA-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meyakini bahwa industri pasar modal akan

Pembukaan Pesparani II Disemarakkan 10 Ribu Penari Patajanggung

KUPANG-Sebanyak 10 ribu penari Patajanggung akan menyemarakkan pembukaan Pesta Paduan