Ditopang Utang, Pertumbuhan Ekonomi Masih Semu

Thursday 23 May 2013, 7 : 54 pm
by
Anggota DPR RI, Farry Djemi Francis

JAKARTA-Tingginya angka pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mencapai angka 6 persen dinilai semu karena tidak mampu mengatasi masalah kesejahteraan masyarakat.

Hal ini disebabkan, pertumbuhan ekonomi nasional lebih didorong oleh utang yang saat ini sudah mencapai 2.000 triliun rupiah.

“Pertumbuhan ekonomi  kita memang salah satu tertinggi di dunia, tetapi tidak diikuti oleh strategi fiskal yang baik,” ujar anggota DPR Fary Djemi Francis di Jakarta, Kamis (23/5).

Menurut dia, kelompok yang mendapatkan manfaat dari pertumbuhan ekonomi selama ini hanya segelintir orang.

Sementara rakyat kecil hampir tidak memperoleh benefit dari pertumbuhan tinggi ini.

“Yang tumbuh itu kan di sektor keuangan, sementara sektor rill kita tidak bergerak. Padahal, kalau sektor rill kita kuat maka, ekonomi kita semakin kuat dan tahan terhadap shock krisis global,” kata dia.

Guna dapat mengambil manfaat dari peningkatan pertumbuhan ekonomi, Fary meminta agar pada APBN 2014 juga memasukan dua indikator keberhasilan, yakni indeks penyerapan tenaga kerja dan indeks kemiskinan.

“Setiap kenaikan pertumbuhan ekonomi sebesar 1 persen, maka harus mampu menyerap 600 ribu tenaga kerja dan menghapus jumlah orang miskin sebanyak 600 ribu jiwa,” terang dia.

Dia menilai, kinerja pemerintah di bidang perekonomian terbilang buruk dalam beberapa waktu terakhir.

Hal ini ditandai dengan berlanjutnya kenaikan angka inflasi yang dipicu oleh kenaikan harga daging dan bawang.

“Rencana kenaikan harga BBM (bahan bakar minyak) bersubsidi juga akan melemahkan daya beli masyarakat,” ujar Fary.

Secara terpisah, anggota DPR Ecky Awal Mucharam mengaku prihatin dengan kualitas pertumbuhan yang menurun sehingga kesenjangan ekonomi semakin memburuk.

“Indikator kesenjangan atau gini ratio menunjukan terus meningkat. Ada indikasi kuat terjadi trickle-up effect atau efek konsentrasi ke atas, dalam proses pembangunan dan kinerja ekonomi kita”, papar dia.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Bank DBS dan Manulife Indonesia Luncurkan Produk Asuransi dan Investasi MiFA

JAKARTA-Bank DBS Indonesia dan Manulife Indonesia berupaya untuk menjawab kebutuhan

Pemerintahan Jokowi Disarankan Hati-Hati Kelola Ekonomi

JAKARTA-Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) diminta  mempertahankan kebijakan ekonomi