Dukungan Infrastruktur Menambah Daya Saing Jatim

Thursday 28 Aug 2014, 7 : 33 pm
by
Gubernur Jawa Timur, Soekarwo

SURABAYA-Masyakarat Ekonomi ASEAN (MEA) atau pasar bebas ASEAN mulai diberlakukan pada Januari 2015 mendatang. Jika ingin tetap bisa bersaing, Indonesia harus berbenah.

Sebab, harus diakui, daya saing beberapa sektor industri utama Indonesia masih kalah dibanding negara-negara ASEAN lainnya.

Gubenur Jawa Timur, Soekarwo mengatakan sebagai salah satu pusat kekuatan ekonomi Indonesia, Jawa Timur siap menyongsong MEA 2015.

Bahkan berbagai persiapan yang dilakukannya, mulai dari persiapan infrastruktur, regulasi, energi, dan sumber daya manusia (SDM).

Di bidang infrastruktur, jelasnya ada beberapa tambahan yang sudah siap beroperasi.

Seperti pembangunan jalur ganda (double track) kereta api, Surabaya – Jakarta sepanjang 727 km.

Saat ini, pekerjaannya hampir selesai, hanya menyisakan 8 km.

“Jalur ganda KA ini bertujuan   meningkatkan kapasitas lintas jalur kereta api, meningkatkan kapasitas angkut (penumpang dan barang), serta mengurangi persilangan antar kereta api, yang bermuara pada pengurangan waktu tempuh,” urainya.

Beroperasinya jalur ganda lintas Utara Jawa akan meningkatkan kapasitas lintas KA angkutan penumpang dari ±64 kereta api per hari menjadi ±200 kereta api per hari.

Sedang untuk KA angkutan barang bisa meningkatkan frekuensi hingga 26 KA/hari. Diperkirakan, jalur ganda ini sanggup menampung volume 25.740.120 ton/tahun dengan asumsi volume angkutan 85.800 ton/hari.

Selain jalur ganda, beberapa inovasi untuk mempecepat alur distribusi barang juga dilakukan PT. KAI.

Diantaranya, pengembangan kereta api menuju pelabuhan dan dry port yakni akses KA menuju Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, dan pembangunan trem sepanjang 31,5 km dan monorail sepanjang 22,26 kmdi Surabaya.

Selain itu, pengembangan KA menuju akses pelabuhan Teluk Lamong agar distribusi barang dari pelabuhan bisa lebih cepat, pengembangan container yard di Kalimas Surabaya, dan double trackdi jalur tengah dan timur lintas Bangil – Kertosono dan Surabaya – Banyuwangi.

Sama halnya dengan infrastruktur kereta api, pengembangan juga dilakukan di kawasan pelabuhan.

General Manager PT. Pelindo III (Persero) Cabang Tanjung Perak, Eko Hariyadi Budiyanto mengatakan, potensi kegiatan peti kemas semakin meningkat tiap tahunnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

TPDI Usulkan Audit Forensik Semua Kasus Korupsi Yang Ditangani Novel Baswedan Cs

JAKARTA-Koordinator Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI), Petrus Selestinus mengusulkan agar
Utang global bond ini jika terealisasi semuanya maka nilainya mencapai 536 triliun rupiah, itu dari global bond saja. Lalu bagaimana utang Pertamina sekarang yang nilainya sudah hampir 600 triliun rupiah.

Pemerintah Jokowi Bisa Amblas Oleh Perubahan Iklim

Oleh: Salamuddin Daeng Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati belum