Ekonomi Hijau Pilar Penting Pembangunan Nasional

Thursday 3 Jul 2014, 6 : 36 pm
by

JAKARTA-Pemerintah Indonesia telah menjadikan ekonomi hijau sebagai salah satu pilar penting pembangunan berkelanjutan nasional. Ekonomi hijau menjadi sebuah paradigma ekonomi baru yang mempromosikan kemajuan ekonomi tanpa membahayakan kekayaan dan sumber alam Indonesia. Salah satu bentuk dukungan pemerintah Indonesia mengembangan ekonomi hijau adalah dengan menggelar kembali pameran dagang terbesar di Indonesia, yaitu Trade Expo Indonesia (TEI) ke-29. Pameran bertaraf internasional ini akan diselenggarakan pada 8-12 Oktober 2014 di Jakarta International Expo (JIExpo) dan akan mengusung tema “Towards Green Business”. Untuk itu, TEI 2014 lebih mengedepankan produk-produk ramah lingkungan Indonesia. “TEI 2014 akan mempromosikan potensi maupun eksistensi keanekaragaman produk dan jasa Indonesia sebagai produk yang berkualitas dan berwawasan lingkungan sehingga pada akhirnya mampu menopang perekonomian melalui peningkatan nilai ekspor nonmigas,” jelas Wakil Menteri Perdagangan RI Bayu Krisnamurthi pada konferensi pers di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis (3/7).

TEI 2014 akan digelar di area seluas 40.000 m2 dan diikuti sekitar 2.000 peserta pameran dengan target pengunjung sebanyak 10.000 orang. Produk-produk yang dipamerkan terdiri dari komoditas ekspor utama, komoditas ekspor prospektif, dan produk ekspor lainnya. Selain produk utama dan prospektif, akan ditampilkan pula produk dari bidang jasa dan tenaga kerja terlatih, seperti jasa konstruksi, jasa profesi, dan hospitality.

Produk-produk tersebut akan menekankan pada kesinambungan perusahaan dalam menjalankan bisnis hijau, yaitu produk yang dibuat dengan memperhatikan aspek-aspek lingkungan dan sosial sehingga produk yang dihasilkan tidak sekadar memenuhi standar fungsi dan estetika. Faktor penting lain yang menjadi pertimbangan adalah aspek fair trade. Aspek ini antara lain dilihat dari sisi keadilan bagi semua pihak yang berkepentingan dan kemampuan pengusaha Indonesia dalam memenuhi standar internasional fair trade.

Selain itu, peningkatan citra positif produk Indonesia sebagai upaya nation branding akan direalisasikan melalui upaya peningkatan nilai tambah, baik dari segi kualitas produk, pengembangan desain dan kemasan, penggunaan merek, maupun kesadaran akan lingkungan. Nilai tambah dapat dicapai dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam Indonesia yang melimpah, kreativitas, dan inovasi para pengusaha yang diolah secara terarah dan berkelanjutan. Hal ini juga merupakan upaya tindak lanjut strategi pemerintah dalam menggalakkan program hilirisasi. “Penerapan teknologi yang ramah lingkungan dan kearifan lokal merupakan kekuatan tersendiri dan menjadi nilai tambah terhadap daya saing produk-produk ekspor Indonesia. Dengan strategi hilirisasi dan penguasaan teknologi tepat guna yang berstandar internasional, diharapkan dapat mendukung perkembangan sektor perdagangan Indonesia ke depan,” ujar Bayu.

Penyelenggaraan TEI 2014 jelasnya merupakan salah satu upaya nyata mempertahankan dan meningkatkan ekspor. Selain fasilitasi intensif bagi buyers dan peserta pameran, pembenahan dari dalam manajemen pameran, perekrutan peserta pameran, pelayanan buyers, dan pelayanan informasi adalah faktor-faktor kunci yang terus kita tingkatkan kualitasnya demi suksesnya acara tahunan ini.

Dalam zonasi produk TEI 2014 juga akan ditampilkan Pride of Indonesia Pavilion dan ASEAN Pavilion. Pride of Indonesia Pavilion akan menampilkan produk kebanggaan Indonesia, merek lokal yang sudah diterima pasar global, diantaranya industri strategis, hi-tech, manufaktur, produk berbasis sumber daya alam, pemenang Primaniyarta 2014, produk industri kreatif, dan UKM unggulan. Sedangkan ASEAN Pavilion berupa stan informasi dari perwakilan negara-negara ASEAN dalam rangka menyambut Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015.

Untuk mencapai keberhasilan tersebut, Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag berkoordinasi dengan Kamar Dagang dan Industri (KADIN), Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) dan asosiasi lainnya, seluruh kantor perwakilan di luar negeri, termasuk Atase Perdagangan dan Indonesian Trade Promotion Center guna melakukan berbagai upaya promosi di luar negeri.

Melalui penyelenggaraan TEI 2014 diharapkan pengembangan akses dan peluang pasar ekspor ke kawasan nontradisional, seperti Asia, Afrika, Timur Tengah, Eropa Timur, dan Amerika Latin semakin terbuka. “TEI 2014 juga merupakan upaya nyata untuk mendukung pencapaian target ekspor Indonesia tahun ini sebesar 4,16%. Pada 2014-2015 pasar utama ekspor Indonesia diharapkan tumbuh sebesar 4-5%, sedangkan untuk pasar prospektif diharapkan tumbuh 6,5-7,5%. Kita optimis ekspor produk utama akan tumbuh 5,5%-6,5%, dan produk prospektif ekspornya ditargetkan tumbuh 9- 10%,” jelasnya.

Selain pameran, TEI 2014 akan diisi dengan kegiatan forum dagang dan investasi yang bekerja sama dengan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), dialog interaktif, klinik bisnis, lomba artikel dan foto untuk jurnalis, serta lomba penulisan esai bagi kalangan mahasiswa dengan tema “Penciptaan Entrepreneur Baru”. Sebagai bentuk apresiasi, pada gelaran TEI 2014 juga akan diberikan penghargaan Primaniyarta bagi lima perusahaan eksportir terbaik yang telah meningkatkan dan mengembangkan ekspor secara berkualitas, baik berupa diversifikasi produk maupun pasar tujuan ekspor, serta penghargaan Primaduta bagi buyers yang secara konsisten selama tiga tahun terakhir melakukan pembelian produk Indonesia yang semakin meningkat, baik nilai, volume, dan keberagaman produknya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Arsjad: Hajatan Rakyat 3 Februari di GBK Membawa Berkah Ekonomi Bagi Rakyat Kecil

JAKARTA–Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo – Mahfud MD,

Menteri Basuki Dorong Ekspor Jembatan Girder Baja

TANGERANG-Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mendorong