Ekspor Sektor Migas dan Industri Mengalami Penguatan

Tuesday 3 Jun 2014, 7 : 15 pm
by

JAKARTA-Kementrian Perdagangan (Kemendag) mencatat total ekspor bulan Januari 2014 mencapai USD 14,3 miliar atau turun 5,9% dibanding bulan sebelumnya (MoM). Komoditas ekspor didominasi oleh sektor industri. Sebesar 65,5% dari barang yang kita ekspor merupakan produk industri. “Selama bulan April ini, ekspor sektor industri mencapai USD 9,4 miliar, atau naik 2,3% dibanding bulan yang sama tahun lalu (YoY),” kata Kemendag Muhammad Lutfi di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Selasa (3/6).

Menurutnya, beberapa produk manufaktur yang ekspornya mengalami peningkatan antara lain kapal laut (41%), benda-benda dari besi dan baja (55,6%), kendaraan dan bagiannya (5,6%), alas kaki (9,6%), pakaian jadi bukan rajutan (8,0%), dan bahan kimia organik (43,6%). Di sisi lain, ekspor sektor pertambangan mengalami penurunan signifikan sebesar 31,7%. Ekspor sektor pertanian meningkat hanya 1,1%, lebih rendah dibanding April 2013. “Sementara itu, ekspor sektor migas mengalami kenaikan sebesar 7,4%, menguat dibanding April tahun lalu yang turun 31,1%,” tuturnya.

Sementara itu, jelasnya, ekspor nonmigas ke emerging market meningkat signifikan. Selama Januari-April 2014 total ekspor mencapai USD 58,6 miliar, terdiri dari ekspor nonmigas sebesar USD 48,1 miliar dan ekspor migas USD 10,6 miliar. “Ekspor nonmigas kita ke negara-negara emerging market mengalami peningkatan yang signifikan,” imbuhnya.

Selama Januari-April 2014, ucapnya ekspor nonmigas ke Afrika Selatan, Uni Emirat Arab, Meksiko, dan Pakistan naik masing-masing sebesar 96,2%, 56,2%, 23,6% dan 20,1%. Peningkatan ekspor nonmigas ke negara-negara emerging market ini memperkecil konsentrasi pasar tujuan ekspor nonmigas Indonesia. “Pasar ekspor nonmigas kita terkonsentrasi di lima negara tujuan ekspor (CR5), yaitu Tiongkok, Amerika Serikat, Jepang, India, dan Singapura. Pasar CR5 ini menguasai sekitar 48% selama Januari-April 2014, atau mengalami penurunan dari tahun sebelumnya yang mencapai sekitar 51%,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Mandiri Perkuat Bisnis KPR di Jatim

JAKARTA-Bank Mandiri terus memperkuat penetrasi bisnis Kredit Pemilikan Rumah (KPR)
Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Antara Bank DKI dan PT Fidac Inovasi Teknologi (Fidac) tentang Penyaluran Kredit Multi Guna dengan Mekanisme Channeling melalui Peer to Peer Platform” yang ditandatangani oleh Direktur Ritel & Syariah Bank DKI, Henky Oktavianus serta Direktur PT Fidac Inovasi Teknologi, Harry Fardan Zaini/Foto: Bank DKI

Kolaborasi Bank DKI dan Fidac Inovasi Teknologi, Hadirkan Kemudahan Penyaluran Kredit Bagi ASN

JAKARTA-Hadirkan kemudahan kepada para ASN di seluruh Indonesia dalam pengajuan