Emrus: Hoax Lebih Jahat Dari Perbuatan Korupsi

Tuesday 19 Sep 2017, 3 : 29 pm
by
Direktur Eksekutif EmrusCorner, Emrus Sihombing

JAKARTA-Pakar Komunikasi Universitas Pelita Harapan (UPH) Jakarta, DR Emrus Sihombing, MSi menilai hoax (berita bohong) dan hate speech (ujaran kebencian) merupakan kejahatan yang luar biasa yang bisa menjadi peletup konflik horizontal. Bahkan, daya rusak dari hoax dan hate speech ini lebih jahat dari perbuatan korupsi.

“Kenapa? Kalau korupsi kan, yang dirusak ABPN, artinya yang dirusak materi dan uang . Tapi, kalau hoax dan hate speech yang dirusak adalah peta kondisi dan persepsi orang. Kalau kondisi dan persepsi dirusak, bisa membuat kita perang saudara, artinya bisa memicu konflik horizontal,” katanya di Jakarta, Selasa (19/9).

Menurut Direktur Emrus Corner itu, hoax kadang-kadang mempertajam perbedaaan yang dapat memicu konflik sosial yang bisa mengancam NKRI. “Jadi, apa yang dikatakan Pak Joko Widodo itu, saya setuju,” ujarnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo kembali mengungkapkan kecemasannya terhadap media sosial yang masih saja menebarkan berita-berita negatif, fitnah, mencela, dan hoax. Kecemasan itu dikemukakan ketika menjadi pembina upacara Perkemahan Wirakarya Pramuka Ma’arif Nahdlatul Ulama Nasional (Perwimanas) II di Magelang, Jawa Tengah.

Dia menegaskan, ujaran kebencian dan berita bohong adalah pesan komunikasi yang bisa mengancam konflik perang horizontal dan bisa pula mengubah Pancasila.

“Puluhan teori komunikasi bisa menjelaskan itu. Salah satu teori konstruksi sosial yang mengatakan bahwa realitas sosial adalah bentukan. Realitas damai atau konflik itu bentukan. Ideologi Pancasila adalah kesepakatan kita bersama sehingga merupakan bentukan kan? Bisa nggak ideologi yang bertentangan dengan Pancasila tumbuh? Bisa!” katanya.

Untuk itu, Emrus mengajak segenap anak bangsa, semua suku, dan semua agama secara bersama-sama melawan hate speech dan hoax. “Ini ancaman yang sangat berbahaya. Kalau korupsi yang dirusak ABPN, rasa nasionalisme kita masih ada. Yang korupsi itu sebagian. Tapi kalau peta kondisi yang dirusak bisa terjadi gerakan massal,” urainya.

Dia juga mengimbau pihak yang menyebarkan hoax dan hate space segera menghentikan kejahatan itu.

Namun demikian, dia mengaku memang agak susah mengentikannya karena mereka punya kepentingan politik yang menginginkan terjadi konflik.

“Boleh kita mengkritik Joko Widodo, pemerintahan sekarang, pembangunan yang dilakukan, ketidakadilan, tapi jangan sampai mempertajam perbedaan, suku, agama dan kebangsaan,” imbaunya.

Fisolofisnya, katanya, dua manusia kembar saja mempunyai perbedaan.

“Jangankan dua manusia kembar, saya dengan diri saya sendiri pun pluralis. Saya boleh berbeda pendapat hari ini mengatakan A dan besok B karena mendapat informasi baru. Jadi, manusia secara individu terhadap diri sendiri pun bisa Bhinneka Tunggal Ika,” imbuhnya.

“Orang yang memperuncing perbedaan adalah orang yang tidak menghargai hakekat manusia itu pluralis. Sidik jari manusia pun tidak ada yang sama. Saraf manusia juga tidak ada yang sama,” tutupnya.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Oase Teladan Mahfud MD

Oleh: Ach. Taufiqil Aziz Sekitar jam 17. 00, pada 9

Siap Buyback Saham, HEAL Sediakan Dana Senilai Rp100 Miliar

JAKARTA-PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) menyiapkan anggaran maksimal senilai Rp100