Gap Miskin Kaya Paling Cepat Tumbuh di Indonesia

Sunday 31 Jan 2016, 10 : 20 pm
by
Gap antara kaya-miskin paling cepat tumbuh di Indonesia/ilustrasi kspi.or.id

YOGYAKARTA-Gap kesejahteraan antara kelompok miskin dan kaya di Indonesia paling cepat bertumbuh. Jika tidak segera dicarikan jalan keluarnya, gap kesejahteraan ini akan semakin memburuk dan menjadi ancaman stabilitas sosial-politik Indonesia.

Kepala Program Studi Ekonomi Pembangunan Universitas Atmajaya, Yogyakarta (UAJY) Sigit Triandaru mengatakan jalan keluar yang harus ditempuh adalah pelibatan masyarakan dalam program pembangunan pemerintah yang bersifat mikro sehingga menyentuh langsung kelompok masyarakat bawah. “Pemerintah diminta juga tidak hanya menekankan pembangunan yang bersifat seperti infrastruktur, karena sifatnya jangka panjang,” ujar Sigit disela-sela acara Indonesia Economy Outlook 2016 versi Universitas Atmajaya, Yogyakarta dengan judul “Prospek Perekonomian Indonesia 2016” yang diterima oleh redaksi, Minggu (31/1).

Diskusi ini juga menghadirkan pembicara lain seperti R. Maryatmo (Mantan Rektor UAJY dan Konsorsium Hijau), A. Gunadi Brata  (dosen FE UAJY) dan Y, Sri Susilo (Dosen UAJY dan Sekretaris ISEI Yogyakarta), yang bertindak sebagai moderator.

Pada tahun 2016, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang dipengaruhi global  ditentukan oleh empat faktor utama yakni, Pertama. pertumbuhan ekonomi China yang melambat, Kedua, tekanan di pasar keuangan dampak kebijakan Bank Sentral AS jika menaikan tingkat suku bunga di 2016 nanti, Ketiga penurunan harga komoditas global, dan Keempat, tekanan terhadap rupiah membuat daya beli masyarakat menurun.

Pelemahan pertumbuhan ekonomi di beberapa negara ekonomi kuat seperti China dan Eropa, memberikan dampak negatif untuk Indonesia yang harus mencari negara alternatif tujuan ekspor. Negara pecahan Uni Soviet dan Afrika dapat menjadi negara alternatif tujuan ekspor, sekalipun tidak mudah tetapi tidak ada pilihan bagi Indonesia.

Dengan pelemahan ekonomi di beberapa negara yang menjadi tujuan ekspor, mempengaruhi pemerintah dalam menanggulangi tingkat kemiskinan dan juga pemerataan kesejateraan. Oleh Bank Dunia disebutkan, dalam 15 tahun terakhir, pembangunan ekonomi hanya menguntungkan pihak “the have” yang hanya berjumlah satu persen dan menguasai 50,3 persen kelompok “the poor”.

Di Indonesia,jelasnya pertumbuhan ketimpangan kesejahteraan (ekonomi) sangat cepat dibandingkan dengan negara lainnya. Jika kondisi ini tidak diantisipasi, ketimpangan kesejahteraan akan mengancam stabilitas sosial dan politik. Hanya saja ironisnya, para pemangku kepentingan stabilitas sosial dan politik sejak terpilihnya presiden Indonesia yang baru tidak mampu menjaga dan bahkan membangun stabilitas sosial dan politik yang mendukung bertumbuhnya ekonomi Indonesia. Gonjang-ganjing politik Indonesia menjadi jelas ketika munculnya kasus #papamintasaham.

Kelemahan pembangunan ekonomi di Indonesia adalah penyamarataan kondisi antara daerah satu dan yang lain. Pertumbuhan kesejahteraan hanya bisa dilakukan dengan menyesuaikan kondisi kekuatan masyarakat, budaya dan ekonomi lokal. Pengentasan kemiskinan tidak mungkin dilakukan tanpa memperhatikan ketiga kekuatan tersebut. Sehingga, ketika direncanakan pembangunan sanitasi masyarakat, yang perlu dipertanyakan adalah apakah airnya ada ? Kontekstual dari pembangunan terintegrasi inilah yang sangat lemah di Indonesia. Semua pembangunan yang ada dianggap sebagai “proyek”.

Kenyataan yang ada, Indonesia menghadapi MEA yang harus bersaing dengan negara-negara lain. Masyarakat Indonesia tidak mungkin bersaing dengan negara tetangga di dalam negerinya sendiri jika tanpa dukungan dari pemerintah. China memulai pembangunan tahun 1990an, hanya dalam waktu 20 tahun telah menjadi raksasa ekonomi dunia mengalahkan Amerika Serikat.

Hal ini hanya bisa dilakukan karena pemerintah China melindungi masyarakatnya. Berbagai keputusan diambil untuk melindungi masyarakat China. Wisatawan ke China, sebagai contoh, diharuskan mengunjungi pusat produksi andalan negara tersebut, seperti kerajinan sutera, giok dan obat tradisional. Dukungan juga diberikan dalam bentuk transportasi publik termasuk penyediaan infrastruktur subway.

China yang memiliki penduduk lebih dari 20 juta juga mengatur pertumbuhan mobil agar produktivitas dan pemborosan bahan bakar juga terjaga. Pemerintah China mengatasi lalu lintas dengan cara membatasi pertumbuhan mobi. Peran pemerintah sangat vital dalam membangun ekonomi, pemerataan kesejahteraan dan melindungi pengusaha dalam negeri.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Bank DBS Indonesia Hadirkan Rekening Green Savings

JAKARTA-Bank DBS Indonesia memahami aspirasi Nasabah untuk berkontribusi dalam memberikan

Benahi Parpol Guna Bangun Tata Kelola

JAKARTA – Tata kelola negara selama ini bersumber dari partai politik