Generasi Milenials Harus Punya Semangat Melawan Korupsi

Sunday 9 Dec 2018, 9 : 40 pm
by
Peringati Hari Knti korupsi, Kejari Tangsel di acara Integrity Festival di Kampus PKN STAN, Bintaro Tangerang Selatan, Minggu 9 Desember 2018.

TANGERANG-Kejaksaan Negeri Tangerang Selatan, mengajak generasi milenials, mahasiswa Politeknik Keuangan Negara (PKN) STAN terbebas dari tindakan koruptif. Para generasi muda ini diingatkan pentingnya menjaga integritas sebagai pengelola keuangan negara setelah menamatkan pendidikannya.

Dalam memperingati Hari Anti Korupsi Sedunia yang jatuh pada 9 Desember 2018 ini Kejaksaan Negeri Tangerang Selatan menggelar diskusi bertema ‘Generasi Milenial, Saatnya Beraksi Lawan Korupsi’ PKN STAN, Bintaro, Tangerang Selatan, Minggu 9 Desember 2018.

Dihadapan ratusan mahasiswa PKN STAN, Kajari Tangsel, Bima Suprayoga mengingatkan para mahasiswa calon pengelola keuangan negara, untuk berkeras melawan segala tindakan koruptif.

Menurut dia, tekad bulat untuk tidak korupsi terhadap pengelolaan keuangan negara harus ditanam sejak saat ini, sebelum para mahasiswa ini terjun ke dunia kerja.

“Sikap itu harus kita tanam sejak awal, pokoknya tidak pada korupsi. Tapi tantangannya nanti, saat kita bekerja ini akan kencang (godaan). Maka tekadkan kita ingin bekerja untuk negara secara jujur, bersih dan berintegritas,” kata Kajari Tangsel, Bima Suprayoga dalam acara Integrity Day Festival.

Kejari Tangsel, juga mengapresiasi gerakan integrity festival yang digelar para mahasiswa PKN STAN, untuk menanamkan nilai luhur kejujuran dalam sikap dan perbuatan.

Sementara Wakil Ketua KPK Alex Mawarta dihadapan ratusan mahasiswa PKN STAN menegaskan, pentingnya menjaga integritas terutama saat memasuki dunia kerja sebagai pengelola keungan negara.

“Integritas menjadi persoalan paling berat, hampir semua kepala daerah yang ditangkap itu sudah menandatangani pakta integritas. Tahun ini sudah 27 OTT kepala daerah korupsi,” ucap Alex

Namun Alex menjelaskan, fakta integritas yang ditandatangani para pejabat itu hanyalah simbol semata. Karena pada dasarnya, integritas berkaitan dengan mutu, sifat, atau keadaan yang menunjukkan kesatuan yang utuh, sehingga harus diimplementasikan pada tindakan.

“Integritas itu harus diimplementasikan,” terang dia.

Dilanjutkannya, Indeks Persepsi Korupsi di Indonesia tahun ini memiliki skor 37, sama dengan tahun sebelumnya 2017.

Meski begitu, ada peningkatan 17 poin yang dicapai Indonesia dibandingkan dengan negara lainnya seperti Vietnam naik 10 poin, Thailand naik 7 poin, China 6 poin, bahkan Malaysia justru minus (-) 6 poin.

“Memang praktik korupsi ini sudah luar biasa, bahkan sampai pengadaan kitab suci Alquran pun dikorupsi. Indeks persepsi korupsi kita memang stag di angka 37, tapi ada peningkatan jika dilihat secara periodik,” ungkap Alex.

Oleh karena itu, masih kata dia, solusi pencegahan korupsi harus ditempuh pula dengan target jangka panjang. Artinya sejak dini integritas itu terus diperkuat, terutama bagi kalangan milenial seperti mahasiswa dan pelajar sebelum memasuki dunia kerja usai lulus kelak.

“Sejak sekarang integritas kalian harus diperkokoh, karena nanti ketika sudah terjun ke dunia kerja, kalian akan menghadapi pimpinan dengan karakter masing-masing. Jika pimpinannya baik, maka akan mudah menjaga integritas itu. Akan tetapi jika pemimpinnya tidak baik, maka butuh perjuangan keras dalam mempertahankan integritas kalian,” tegasnya. (Raja Tama)

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Korem 071/ Wijayakusuma Dukung Swasembada Pangan

BANYUMAS-Swasembada dan ketahanan pangan menjadi salah satu program Nawacita pemerintah.

Awig-Awig Melindungi Nelayan Tradisional

LOMBOK-Penerapan awig-awig di Lombok Barat dan Lombok Timur dalam pengelolaan