Gerakan Ganti Presiden Kehilangan Momentum

Sunday 22 Jul 2018, 11 : 07 pm
by
Ketua Fraksi Hanura DPR RI yang juga Ketua Bidang Pembinaan Legislatif DPP Partai Hanura, Inas N Zubir

Oleh: Inas Nasrullah Zubir

Momentum dalam ilmu mekanika adalah perkalian antara massa dan percepatan, tapi dalam arti kata dalam bahasa Indonesia adalah kesempatan atau saat yang tepat.

Kalau kita gabungkan itu semua dalam bentuk momentum politik, maka bisa berarti bahwa untuk meraih kemenangan diperlukan perlibatan jumlah masa yang besar dengan aktifitas politik yang semakin cepat dan sesering mungkin untuk memperoleh keuntungan politik diwaktu yang tepat.

Gerakan ganti presiden yang dimotori oleh Mardani Ali Sera dan Neno Warisman, awalnya begitu intens sehingga viral di dunia maya tapi tidak disertai kemasifan masa didunia nyata, mereka lebih cenderung mengadakan deklarasi dari kota ke kota yang sangat melelahkan dan justru dapat menimbulkan kejenuhan dan kejemuan akibat kelelahan karena tidak memiliki agenda rencana yang jelas serta dana yang terbatas.

Gerakan ini hanya sekedar menjadi eforia dari # (hastag) ganti Presiden yang dipoppulerkan dikalangan netizen, padahal kita tau bahwa viral di dunia maya tidaklah bertahan lama karena setiap hari akan muncul ribuan isu viral lain-nya.

Upaya untuk menaikan kembali libido syahwat ganti presiden dilakukan dengan berbagai cara, tapi sayangnya malah blunder, karane justru mendapat cibiran negatif yang menjadi viral juga di kalangan netizen, yakni;

Pertama, deklarasi atau lebih tepatnya demo ganti presiden yang diselenggarakan di depan warung markobar Solo, milik anaknya Jokowi telah menutup akses ke warung tersebut sehingga menghalangi pelanggan markobar untuk berbelanja di warung tersebut, kemudian dianggap netizen sebagai upaya melecehkan, menghambat dan mendzolomi usaha anak Presiden Indonesia, dan hal itu sangat tidak pantas dilakukan oleh mereka yang membawa-bawa Islam dalam kemasan gerakan ganti Presiden.

Kedua, upaya untuk memviralkan ancaman kekerasan dengan bom molotov yang tidak meledak terhadap penggagas gerakan ganti Presiden, dirumah Mardani Ali Sera ternyata hanya rekayasa belaka, karena CCTV disekitar rumah tersebut tidak merekam adanya pelemparan bom molotov tersebut dan juga bom-nya sendiri tidak meledak.

Ketiga, uapaya untuk memviralkan terbakarnya mobil Neno Warisman yang juga salah seorang pengggagas gerakan ganti Presiden juga gagal karena terbukti bahwa mobil tersebut terbakar karena kortsleting yang memang sudah terdeteksi sejak awal oleh supir Neno Warisman.

Upaya kedua dan ketiga adalah uapaya untuk mengejar dan mencari kembali momentum gerakan ganti Presiden, tapi sayangnya gagal menaikan eskalasi suhu gerakan tersebut baik di dunia maya maupun nyata bahkan cenderung semakin menurun suhunya.

Penulis adalah Ketua Fraksi Hanura DPR RI yang juga Ketua Bidang Pembinaan Legislatif DPP Partai Hanura di Jakarta

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

IPO

Bersama Mencapai Puncak Tetapkan Harga IPO Rp278 per Saham

JAKARTA–PT Bersama Mencapai Puncak Tbk (BAIK) memasuki penawaran umum perdana

PT JAST Alami Rugi Bersih Rp4,8 Miliar

JAKARTA-Pada Kuartal I-2020, PT Jasnita Telekomindo Tbk (JAST) kembali mencatatkan