Guntur Romli PSI: Konsep Wisata Halal Sandi di Bali Provokatif

Wednesday 27 Feb 2019, 8 : 28 am
by
Ketua Umum Ganjarian Spartan, Guntur Romli

JAKARTA-Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 02 Sandiaga Uno melontarkan keinginan untuk mengembangkan wisata halal di Bali. Wacana ini disampaikan mengingat ceruk bisnis wisata halal ini besar.

Namun bagi Juru Bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Mohamad Guntur Romli konsep Sandi ini asal bunyi (asbun). Bahkan ide bos OK OCE ini tak lebih sebagai wacana provokatif yang tidak menghormati masyarakat Bali.

“Sandi tidak hormati masyarakat Bali dengan menyebut ingin wisata halal di Bali. Halal yang dimaksud Sandi itu apa? Bagi masyarakat Bali selama ini wisata di sana ya ‘halal’, tapi kalau konsep halal Sandi itu bias hanya pandangan syariat Islam saja, maka itu provokatif, mayoritas  masyarakat Bali bukan muslim, harusnya kita menghormati ini” kata Guntur Romli yang juga Caleg DPR RI dari PSI untuk Jatim III Situbondo Bondowoso Banyuwangi.

Menurut Guntur, konsep wisata halal ala Sandi sangat tidak tepat diterapkan di Bali. Karena itu, dia meminta agar masyarakat Bali tenang serta tidak usah merespon ide sesat ini.

“Konsep Wisata Halal selama ini dikembangkan di Lombok NTB karena mayoritas penduduk Lombok NTB muslim. Jadi biarlah masing-masing daerah memiliki keistimewaan dan keunikan, jangan semua diseragamkan. Bali biarlah tetap menjadi Bali, tetap ‘ajeg Bali’ kalau kata orang-orang Bali, masih banyak potensi daerah lain yang bisa dikembangkan, jangan bikin yang provokatif dan bertentangan dengan budaya setempat” pungkas Guntur Romli yang juga aktivis muda NU.

Menpar Arief Yahya merasa wisata halal itu tidak perlu. Bali tidak perlu branding wisata halal lagi karena wisata budaya berbasis filosofi Tri Hita Karana di Bali posisinya sudah sangat kuat.
“Saya rasa positioning Bali sebagai pariwisata budaya berbasis Tri Hita Karana itu sudah sangat kuat. Kalau sudah kuat seperti itu saya rasa tidak perlu lagi (wisata halal-red),” ujar Arief.

Malah Arief ingin agar branding destinasi wisata budaya Bali itu terus dipertahankan dan dilestarikan sehingga wisatawan, termasuk dari mancanegara terus datang liburan ke Bali.

“Jadi budaya dengan Tri Hita Karana Itu yang harus kita pertahankan. Itulah yang harus kita kembangkan terus menerus,” lanjut Arief.

Wisata budaya di Bali sudah terbukti jadi branding yang paling ampuh buat Bali. Berbagai penghargaan internasional sebagai destinasi wisata terbaik sudah pernah disabet Bali.

“Kalau mau berdebat, itu sudah terbukti menempatkan Bali sebagai destinasi utama kelas dunia, mendapatkan banyak penghargaan,” tegas Arief.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Banggar DPR Akui Dana Perlindungan Lingkungan Kecil

JAKARTA–Kalangan DPR mengakui anggaran fungsi perlindungan lingkungan hidup dalam APBN
PT Prodia

Kinerja PRDA di Paruh Pertama 2021 Berbalik Untung

JAKARTA-PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) selama enam bulan pertama tahun