JAKARTA-Perjuangan Fahri Hamzah melawan PKS diprediksi sangat berat. Paska dipecat PKS, Fahri berusaha mencari keadilan. Namun kenyataan di lapangan, pengadilan tidak pernah mempertimbangkan apapun yang menjadi fakta-fakta lapangan. “Meski kita mendapat dukungan dari masyarakat seperti yang saya alami, namun kita tetap akan kalah. Partai memiliki kekuasaan yang luar biasa. Partai mau benar mau salah, tetap benar,” kata mantan politisi PKB Effendi Choirie kepada wartawan di Jakarta, Selasa (5/4/2016).
Menurut Gus Choi-sapaan akrabnya, saat itu intervensi penguasa sangat kental dan pengadilan takut oleh Sekretaris Kabinet, Sudi Silalahi. Intervensi pada hakim dan pengadilan pun sangat kuat dirasakannya saat itu. Dia meningatkan Fahri akan teror-teror yang akan banyak diterima meski dukungan masyarakat jauh lebih banyak. “Pengadilan itu sama sekali tidak mengindahkan pembelaan dari para pengacara dan pakar-pakar mengenai hak-hak saya sebagai anggota DPR yang bebas dan dilindungi UU berbicara apapun. Pengadilan juga menolak mempertimbangkan berbagai bahan akademik normatif,” tegasnya.
Gus Choi menceritakan awal pemecatan dirinya karena saat itu PKB bergabung dengan Pemerintahan SBY. Sementara dirinya menyuarakan kasus-kasus Bank Century dan Mafia Pajak. “Tugas anggota DPR itu melakukan kontrol terhadap pemerintah yang tidak clean. Saya menjalankan tugas tersebut berbeda dengan kepentingan partai. Saat itu partai saya ikut menutup-nutupi kasus tersebut. Akibatnya saya pun dipecat,” tegasnya.
Terlepas dari tuduhan PKS kepada Fahri yang dianggap membela Setya Novanto dalam kasus Papa Minta Saham, Gus Choi menilai Fahri sebagai sosok politisi muda yang memiliki karakter dan berani memperjuangkan keyakinannya. “Soal benar salahnya pembelaan Fahri, biar masyarakat yang menilai. Namun orang seperti ini memang kerap menimbulkan kontroversi. Ini yang harus diapresiasi,” terang Pria yang kini menjadi Ketua DPW Nasdem Jawa Timur ini lagi.
Menyoal pergantian Fahri Hamzah di DPR, Gus Choi mengatakan hal itu masih akan melalui proses yang panjang. Sudah pasti ada proses pengadilan yang melelahkan. ”Proses saya saja lama meski pimpinan DPR saat itu sebagian besar adalah pendukung pemerintah. Apalagi sekarang pimpinan DPR nampaknya ada di belakang Fahri semua,prosesnya akan jauh lebih lama lagi setelah proses pengadilan dan proses adminitrasinya selesai,” imbuhnya. ***
