Harga Daging Sapi Mulai Turun Pasca Lebaran

Monday 12 Aug 2013, 8 : 39 am
by

JAKARTA-Pemerintah memastikan harga daging sapi mulai 
turun
 pasca
 lebaran
 kali
 ini, meskipun
 saat ini masih
 cukup
 tinggi.  Penurunan harga daging sapi ini sudah mulai terlihat diberapa pasar tradisional ditanah air. “Di 
Pasar 
Senen,
 Pasar 
Kranji, 
Pasar 
Cakug,
  Pasar
 Rawabadak
 dan 
Pasar 
Karang 
Sembung di Cirebon,
misalnya,
 pada
 7
 Agustus
 harga
 daging
 sapi
 mencapai
  Rp.
120.000/kg. Namun
 pada
 10
 Agustus
 turun
 menjadi
 Rp.
100.000/kg
  atau
 turun 
sebesar
 16,7%,”
jelas Direktur
 Jenderal
  Perdagangan
 Dalam
 Negeri
 Srie
 Agustina
  di Jakarta,
 Minggu
 (11/8).

Kemudian, 
lanjut
 Srie,
 di Pasar
 Grogol,
 Pasar
 Kebayoran
 Lama,
  Pasar
 Klender,
dan
 Pasar
 Cinde
di
  Palembang turun
 dari
 Rp.
110.000/kg
 menjadi
 Rp.
100.000/kg.
 Di
 beberapa
 pasar
 bahkan
 sudah turun
 hingga
 mencapai di
bawah
 Rp.
100.000/kg. Misalnya
 di
 Pasar
 Cipete
, harga
 daging
 sapi
 per
 tanggal
 10
 Agustus
 telah
 turun
 menjadi
 Rp.
94.000/kg
 dan
 di
 Pasar
 Ciputat
 Lama
 Rp.
95.000/kg,” ujar dia.

Sementara 
itu,
 harga
 daging
 sapi
 di
pasar
 ritel
 modern
 masih
 di
bawah
 Rp 100.000/kg. “Di
 Giant
 Jakarta,
 harga
 daging
 sapi
 saat
 ini
 sebesar
 Rp.
99.990/kg,
 sedangkan
 di
 Hypermart
 Jakarta
Rp.
92.450/kg. 
  Hypermart
 di
 Palembang,
 harga
 daging sapi
 bahkan
 mencapai
 Rp.
85.000/kg
  dan
 di 
Carefour
 Jakarta
 Rp.
84.900/kg,”
 imbuh
Srie.


Menurut  Srie,
  penurunan harga daging
 sapi,
  khususnya
 di
pasar‐pasar 
tradisional,
 disebabkan
 karena
 masuknya
 ribuan
 sapi
 impor
 siap
 potong
 pada
 tanggal 7
 Agustus
 2013
 ke 
Indonesia.


Sementara itu, Direktur
 Jenderal
 Perdagangan
 Luar
 Negeri
 Bachrul
 Chairi menjelaskan
 per tanggal
 7
 Agustus
 2013,
 sebanyak
 8.990
 ekor
 sapi
 impor 
siap 
potong
 telah
 masuk
 ke
 Indonesia. ”Pengapalan
 terakhir
 untuk
 sapi
 siap
 potong
 ini adalah
 tanggal
 23
 Agustus  2013,
  sehingga 
nantinya
 keseluruhan
 sapi 
impor
 siap potong
 mencapai
 jumlah
 24.750
 ekor,”
ujarnya.


Kemudian 
Bachrul
 mengatakan
 bahwa
 sapi
 yang
 telah
 dipotong
 sampai
 dengan tanggal
 7
 Agustus
 2013
 berjumlah
 2.590
 ekor.


Pemotongan
 sapi
 tersebut
 dilakukan
 di
beberapa
 Rumah
 Pemotongan
 Hewan
 (RPH)
 diwilayah
 Jabodetabek
 (Jakarta‐Bogor‐Tangerang‐Bekasi). “Untuk
 daging
 sapi segar
 yang
 telah
 dipotong
 telah
 didistribusikan
 ke
beberapa
 pasar,
 diantaranya Pasar
 Rawamangun,
 Pasar
 Tangerang,
 Pasar 
Tanah
 Abang,
 Pasar
 Jakarta
 Barat, 
Pasar 
Minggu,
 Pasar
  Senen,
  Pasar
 Kebayoran 
Lama
  dan
 Baru,
Pasar
 Rumput,
Pasar
 Anyar
 Tangerang,
 Pasar
 Ciputat,
 Pasar
 Palmerah,
 Pasar 
Perumnas
 Klender,
 Pasar
 Jati  Asih,
 Pasar
 Sumber
 Arta,
 Pasar
 Pondok 
Gede,
 Pasar
 Kincan
 Kali
 Malang,
 Pasar
 Pulo 
Gadung,
 Pasar
 Klender,
 Pasar
 Parung
 Panjang,
 Pasar
 Singaparna
 Tasikmalay, Pasar
 Cikupa
 Tanggerang,
 Pasar
 Panorama
 Lembang,
 Pasar
 Cikampek
 Purwakarta,
 Pasar
 Jumat
 Purwakarta, Pasar
 Terminal
 Subang, Pasar
 Ciasem
 Subang,
 Pasar 
Ciroyom
 Bandung,
 Pasar
 Bogor,
 Pasar
 Ciampelas,
 dan
 Pasar
 Enjo,”urai
 Bachrul.


Sapi
 siap
 potong
 yang
 diimpor
 sekitar
 25.000 
ekor
 terdiri
 dari
 tiga
 kategori,
yaitu
 jenis
 sapi
 bakalan
 yang
 bobotnya
 melebihi
 350
  kg,
   sapi
 betina 
dan
 sapi
 bull
 jantan
 yang
 sudah
 tua.
 Sapi‐sapi
 ini
 diberikan 
makanan
 dari
 rumputan,
 sehingga
 menghasilkan
 emak
 yang
 warnanya
 kekuningan
 dan
 lebih
 tebal 
dari
pada 
sapi
 yang
 dibesarkan
 di
penggemukan. Bachrul
 mengungkapkan
bahwa
 ada
sedikit
k endala
 dalam
 penjualan
 daging
 sapi
 berlemak
tebal  yersebut.
 “Menjelang
 lebaran,
 banyak
 pekerja
 penjagalan
 yang
 seharusnya
 bertugas
 memisahkan
 daging
 dan
 lemak
 sapi
 pulang
 mudik.
 Hal
 ini
 menyebabkan
 sulit
 menjual
 daging
 sapinya,
 meskipun
 ada 
beberapa
 RPH 
tidak
 keberatan
 menjual
 daging
 yang
 berlemak
 kuning
 dan
 tebal,
 misalnya
 RPH
 Pulo
 Gadung,” imbuhnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

BNI Bidik Agen Laku Pandai di Kepulauan Seribu

JAKARTA- PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk memfasilitasi sejumlah ojek

Daerah Harus Benahi Layanan Publik

JAKARTA-Dewan Perwakilan Daerah (DPD) menganggap pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN (ASEAN