Harga Karet Turun, Tiga Negara Kurangi Ekspor 615 Ribu Ton

Friday 5 Feb 2016, 4 : 39 pm
by
dok/jitunews.com

JAKARTA-Indonesia sepakat mengimplementasikan mekanisme pengurangan ekspor karet alam atau agreed export tonnage scheme (AETS) untuk menyiasati turunnya harga komoditas karet alam di tingkat global. Langkah tersebut diputuskan tiga negara produsen terbesar karet alam yang tergabung dalam International Tripartite Rubber Counsil (ITRC); yaitu Indonesia, Malaysia, dan Thailand; dalam dua kali pertemuan di Bangkok, Thailand, pada 19-22 Januari dan 28-29 Januari 2016. “Rendahnya harga karet alam terutama berdampak pada pendapatan petani. AETS diberlakukan untuk menopang harga agar harga berada pada tingkat yang layak dan remuneratif bagi petani. Besaran pengurangan ekspor yang dilakukan tiga negara adalah 615 ribu ton,” tegas Plt. Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Karyanto Suprih saat menyampaikan joint media statement penerapan AETS seperti dikutip dari situs resmi kementrian di Jakarta, JUmat (5/2).

Acara tersebut juga dihadiri Ketua Umum Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) Moenardji Soedargo. Dikatakan Karyanto, Malaysia dan Thailand juga serentak menyampaikan joint media statement AETS di masing-masing negara.

Pengurangan ekspor dilakukan selama enam bulan, mulai pada 1 Maret-31 Agustus 2016. Alokasi pengurangan ekspor bagi tiap negara yaitu Thailand sebanyak 324.005 ton, Indonesia 238.736 ton, dan Malaysia 52.259 ton. Pengurangan ekspor ini diharapkan akan mengoreksi kecenderungan penurunan harga yang sudah tidak mencerminkan fundamental pasar karet.

Perhitungan terbaru dan koreksi data statistik oleh lembaga internasional mengatakan bahwa pasokan karet alam dunia tahun 2014 dan 2015 lebih rendah dibanding permintaan, sehingga terjadi defisit dan mengurangi besarnya stok global.

Pasokan karet alam di pasar global semakin berkurang karena adanya penurunan produksi karet alam di negara-negara produsen menyusul makin rendahnya harga, khususnya sejak tahun lalu.

Selain mengurangi ekspor dan berkurangnya produksi, pemerintah juga melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan sisi permintaan. Yang sedang digarap antara lain kebijakan menyerap produk karet alam untuk kebutuhan industri dan proyek pemerintah di dalam negeri. “Kita sedang berkoordinasi dengan kementerian/lembaga untuk mendorong inovasi dan meningkatkan penggunaan karet alam produksi dalam negeri, misalnya untuk pembangunan jalan dan dockfender,” lanjut Karyanto.

Implementasi AETS mendapat dukungan dari sektor swasta di tiga negara. Di Indonesia, Gapkindo akan menjadi pelaksana dalam penerapannya. Sosialisasi telah dilakukan Gapkindo demi menyukseskan pelaksanaan AETS.

Untuk mendorong peningkatan harga karet alam, juga ditempuh percepatan pembentukan pasar karet regional. Indonesia, Malaysia, dan Thailand tengah intensif berkoordinasi mengharmonisasikan peraturan dan menyelesaikan persyaratan teknis agar pasar karet regional dapat diluncurkan mulai Maret 2016. Karyanto menyatakan Indonesia siap meluncurkan platform perdagangan elektronik pasar fisik.

Selain itu, sayembara berhadiah di bidang inovasi karet alam juga tengah digarap tiga negara ITRC dan akan secepatnya diumumkan. “Sayembara berhadiah di bidang inovasi karet alam juga diharapkan dapat meningkatkan penyerapan karet alam, terutama di Indonesia, Thailand, dan Malaysia, serta di tingkat global,” jelas Karyanto.

Sementara itu, Direktur Kerja Sama APEC dan Organisasi Lainnya Ditjen Perundingan Perdagangan Internasional Kemendag Deny Wachyudi Kurnia menambahkan, negara anggota ITRC juga terus berkomunikasi dengan Viet Nam, yang berkomitmen menjadi mitra strategis ITRC, untuk ikut serta dalam kesepakatan AETS. “Viet Nam telah berkomitmen menjadi mitra strategis ITRC. Selama jangka waktu sampai 1 Maret 2016, Indonesia akan berperan serta mengajak Viet Nam berpartisipasi dalam mekanisme AETS,” terang Deny.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Fadli Zon: Permintaan Penundaan Periksa Novanto Itu Aspirasi Masyarakat

JAKARTA-Pimpinan DPR mengakui hanya meneruskan aspirasi masyarakat terkait surat permintaan

Avrist Gandeng Cermati Protect, Perkuat Pemasaran Produk Asuransi Secara Digital

JAKARTA – Avrist Assurance (Avrist) berkomitmen memperkuat ekosistem digital melalui