Harus Ada Langkah Ekstra Hadapi Krisis

Wednesday 24 Oct 2012, 6 : 25 am
by

Balikpapan – Pemerintah mengakui harus mengambil “kebijakan keras” guna menghadapi krisis global. Hal ini demi menjaga pertumbuhan ekonomi dalam negeri. “Kita harus melakukan langkah ekstra, tidak boleh sekadarnya, tidak boleh business as usual. Harus lebih keras, gigih dan proaktif sasarannya tepat, ekonomi tumbuh lapangan pekerjaan makin tercipta, pengurangan kemiskinan,” kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Balikpapan,24/10/2012.
Presiden SBY meyakini ekonomi Indonesia dapat bertahan di tengah krisis ekonomi dunia yang tidak menentu saat ini. Alasanya Indonesia sudah memiliki Otoritas Jasa Keuangan (OJK). “Apabila OJK bersama-sama Kemenkeu dan LPS bekerja dengan baik, maka kita tidak perlu khawatir akan ada apa-apa dengan Indonesia akibat perekonomian global. Kita harus percaya diri,” ujarnya
Menurut SBY, dibentuknya OJK ini adalah hal yang baik, karena menurutnya OJK sangat berkontribusi penting dalam menstabilkan keuangan dalam negeri. “Oleh UU diberikan misi untuk ikut menstabilkan keuangan kita,” katanya.
Dalam kesempatan itu juga SBY mengatakan, kondisi ekonomi global saat ini sangat berpengaruh terhadap kinerja ekspor dalam negeri. “Akibatnya ekspor terganggu, termasuk ekspor Indonesia ke negara-negara sahabat,” katanya.
Ia menuturkan, dalam menghadapai kondisi ekonomi global saat ini, semua pemangku kepentingan harus bekerja sama guna menstabilkan atau menumbuhkan ekonomi Indonesia. “Kalau kita paham ekonomi dunia sekarang ini maka kita akan tahu apa yang harus kita lakukan,” pungkasnya. **

Don't Miss

Refrendum dan Komite Refrendum Tidak Legitimate

Oleh: Petrus Selestinus Referendum, sebuah istilah yang sering muncul dalam

HUT RI Ke 75, Komisaris dan Direksi BTN ‘Promosikan’ Busana Tradisional

JAKARTA-Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Pahala Nugraha