Hipmi Dikritik Tak Mampu Pengaruhi Perekonomian Nasional

Sunday 5 Jun 2016, 11 : 08 pm

JAKARTA—Pengusaha yang tergabung dalam Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) dinilai sudah kehilangan pengaruh dan tak peduli lagi pada perekonomian bangsa. “Pengusaha kita semakin lama semakin hilang pengaruhnya. Kehilangan ini yang perlu dikembalikan. Yang muda kami lihat sudah tidak mampu melakukan manuver lagi untuk kepentingan kepentingan berarti bagi warga bangsa ini,” kata Wakil Ketua MPR Oesman Sapta Odang (OSO) di Hotel Faitmont, Jakarta, Minggu (5/6/2016)

Dikatakan OSO, sapaan akrabnya, para pendiri Hipmi selama ini sudah menghasilkan sejumlah kontribusi bagi perekonomian bangsa. Namun kelihatannya, generasi muda Hipmi tidak mampu, maka dibutuhkan senior Hipmi untuk kembali bergabung. “Saya kira senior perlu gabung untuk menggerakkan lagi,” ungkapnya.

Hadir dalam pertemuan tersebut diantaranya Ketua Dewan Pembina Partai Golongan Karya Aburizal Bakrie, mantan Menteri Ketenagakerjaan Abdul Latief, mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutarjo, mantan Menteri Transmigrasi dan Pemukiman Perambah Hutan Fahmi Idris, mantan Menteri Perumahan Rakyat Siswono Yudohusodo dan senior HIPMI lainnya seperti Bambang Riyadi Soegomo dan Adi Putra Darmawan Tahir, Azwir Dainy Tara, Haris Sohar dan Adi Warsita. Dalam pertemuan yang berlangsung hampir tiga jam tersebut disepakati dibentuknya Ikatan Senior HIPMI (ISHI).

Oesman Sapta selaku inisiator mengatakan sengaja mengundang para pendiri Hipmi yang nasionalis untuk ikut berpartisipasi dalam menggerakkan pengusaha agar lebih berkembang.

Lebih jauh Oesman menceritakan di masa lalu, Hipmi pernah menjadi sebuah organisasi yang ikut bahu membanhu dalam membangun perekonomian bangsa. Saat itu, pengusaha merupakan pion penting yang tidak bisa dilepaskan dari capaian yang telah diraih bangsa Indonesia. “Ketika Indonesia goncang, HIPMI itu organisasi yang mendekati pemerintah dan membantu pemerintah untuk berjuang bersama, “ katanya.

Namun Oesman menambahkan saat ini, kondisi perekonomian nasional terbilang rentan dan mudah bergejolak. Kondisi tersebut karena kurangnya kontribusi pengusaha dalam peran serta menggeliatkan perekonomian nasional. “Karena itulah, saya mengumpulkan para pendiri HIPMI untuk memperkuat komitmen organisasi pebisnis muda ini dalam membantu pemerintah mendorong ekonomi nasional, “ ujarnya. ***

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Dukung UKM, OJK Terbitkan Lima Kebijakan

JAKARTA-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyiapkan lima kebijakan utama pada tahun

Ini Tiga Fokus Bahasan ETWG Pada Presidensi G20 Indonesia

JAKARTA-Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menitikberatkan akses, teknologi,