IFC Investasi USD3,4 Miliar Untuk Pembangunan Infrastruktur

Friday 5 Oct 2018, 4 : 55 pm
by
Vivek Pathak, Direktur Regional IFC untuk Asia Timur dan Pasifik

Sementara itu, di Vietnam, di mana hanya sekitar 35 persen penduduk yang terhubung dengan air pipa, IFC meminjamkan USD15,3 juta kepada salah satu perusahaan air swasta pertama – DNP Water JSC – untuk meningkatkan ketersediaan air bersih bagi rumah tangga perkotaan dan penduduk di kota-kota provinsi.

Saat sektor swasta menyumbang 90 persen pekerjaan di kawasan ini, IFC telah meningkatkan dukungannya kepada usaha kecil dan menengah (UKM) guna mendorong penciptaan lapangan kerja, yang merupakan kunci untuk mengurangi kemiskinan di wilayah tersebut. Paket pinjaman IFC senilai USD100 juta kepada PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) akan membantu mengembangkan kawasan industri hijau baru seluas 2.000 hektar dan menyediakan lebih dari 34.000 pekerjaan di Subang, Jawa Barat.

Pinjaman IFC kepada pabrik furniture Morris Holding Limited juga akan memungkinkan pemasangan fasilitas produksi modern di Sihanoukville Special Economic Zone di Kamboja serta menciptakan sekitar 800 pekerjaan bagi masyarakat setempat.

Di Lao PDR, IFC dan Bank TMB Thailand bekerja sama untuk menyediakan USD9,1 juta dalam bentuk pendanaan kepada ACLEDA Bank Lao Ltd untuk membantu bank tersebut meningkatkan akses kepada layanan keuangan bagi UKM di negara tersebut, terutama yang usaha-usaha dimiliki oleh perempuan. Dukungan IFC kepada bank-bank di Asia Timur dan Pasifik diperkirakan telah menghasilkan lebih dari 16 juta pinjaman untuk usaha mikro, kecil dan menengah senilai USD209 miliar pada tahun kalender 2017.

Selain pembiayaan, IFC juga memberikan saran kepada pemerintah dan sektor swasta di wilayah tersebut untuk menciptakan lingkungan yang mendukung bisnis dan meningkatkan standar keberlanjutan. Pada akhir tahun fiskal 2018, program layanan konsultasi IFC di Asia Timur dan Pasifik mencakup 108 proyek aktif senilai gabungan USD244,1 juta.
Pada tahun fiskal 2019, berkoordinasi dengan organisasi anggota Kelompok Bank Dunia lainnya, fokus strategis IFC adalah untuk terus memaksimalkan keuangan swasta guna mengatasi tantangan pembangunan.

Bekerjasama dengan pemerintah dalam lingkungan yang ramah bisnis dan memobilisasi sumber daya WBG, IFC mempromosikan investasi swasta antara lain di sektor listrik di Myanmar, Filipina, Papua Nugini, Laos, dan Vietnam; di sektor pariwisata di Indonesia, Papua Nugini, Kepulauan Solomon dan Fiji, dan di sektor agribisnis di Vietnam.

Komitmen Otoritas Moneter Hong Kong sebesar USD1 Miliar kepada Program Portofolio Pinjaman Bersama-nya akan memungkinkan IFC untuk memperluas proyek-proyek pembiayaan di seluruh kawasan. Penyediaan pendanaan senilai USD200 juta untuk perluasan akses ke pendidikan tinggi serta pelatihan kejuruan dan tersier di seluruh China akan meningkatkan investasi di bidang kesehatan dan pendidikan. Prioritas strategis IFC di kawasan ini juga akan menjadi bahan pembicaraan pada Pertemuan Tahunan Grup IMF-Bank Dunia 2018 yang akan berlangsung di Bali Nusa Dua, Indonesia, pada bulan Oktober

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

mendorong transformasi organisasi demi mewujudkan Indonesia tangguh sebagai misi pencalonannya.

Ini Misi Friederich Batari, Wartawan Yang Calon Ketum Pemuda Katolik

JAKARTA-Wartawan Friederich Batari memantapkan langkahnya untuk maju sebagai Calon Ketua

Pendapatan Turun 13,73%, Waskita Beton Precast Merugi Rp263 Miliar per Juni 2023

JAKARTA-PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) per Juni 2023 merugi