Iklim Investasi Kondusif, Permintaan Lahan Industri Terus Meningkat

Tuesday 14 May 2019, 1 : 23 am
by

Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto menegaskan, pemerintah bertekad untuk terus menciptakan iklim investasi yang kondusif, salah satunya melalui pemberian kemudahan perizinan usaha dan insentif.

“Berdasarkan implementasi peta jalan Making Indonesia 4.0, salah satu program prioritasnya adalah pengembangan kawasan industri terpadu,” jelasnya.

Melihat antusiame dari para investor yang ingin mengembangkan usahanya, menurut Menperin, pemerintah juga siap menyambut dengan membangun infrastruktur yang terintegrasi, pembukaan kawasan industri baru, dan menyediakan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten untuk memenuhi kebutuhan sektor industri.

“Ini yang menjadi tugas kami untuk mendorong peningkatan investasi di sektor industri,” terangnya.

Airlangga mengemukakan, perluasan kawasan industri baru di kawasan Jawa Barat yang masih sangat berpotensi, misalnya di bagian timur yang meliputi wilayah Majalengka, Cirebon, dan Subang. Peluang ini muncul karena ketersediaan infrastruktur yang strategis, yaitu Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kertajati Majalengka, Pelabuhan Cirebon, dan Pelabuhan Patimban di Subang.

“Jawa Barat merupakan salah satu daerah dengan pertumbuhan ekonominya berbasis industri, yang kontribusinya mampu mendekati 40 persen. Kalau dikembangkan lagi di koridor timur, potensi pembangunannya akan lebih bisa ditingkatkan,” imbuhnya.

Menperin menambahkan, Jawa Barat telah berkontribusi cukup besar terhadap pertumbuhan ekonomi daerah maupun nasional. Dalam hal ini, sumbangsih utamanya dari aktivitas industrialisasi, baik itu adanya peningkatan pada nilai investasi, penyerapan tenaga kerja, maupun capaian ekspor.

“Kemudian di Jawa Barat juga ada kawasan Bekasi, Karawang, dan Purwakarta (Bekapur) yang dijuluki Detroit-nya Indonesia karena berbagai produk manufaktur, terutama elektronika dan otomotif, diekspor dari sana,” sebutnya.

Pada kuartal I tahun 2019, industri manufaktur memberikan kontribusi sebesar 22,7% dari total nilai investasi yang mencapai Rp195,1 triliun, yang berasal dari penanaman modal asing maupun dalam negeri. Di periode yang sama, industri pengolahan masih memberikan kontribusi terbesar kepada struktur produk domestik bruto (PDB) nasional hingga 20,07 persen.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Menkeu Tekankan Pentingnya Inovasi Penyederhanaan Proses Bisnis

BANDUNG-Menteri Keuangan (Menkeu), Bambang Brodjonegoro mendorong partisipasi aktif seluruh pegawai
SNI juga dapat menjadi nilai tambah dan memberikan kekuatan suatu produk untuk menembus pasar ekspor.

Semester I-2021, Ekspor Mesin Cuci Capai USD4,85 Juta

JAKARTA-Pemerintah saat ini serius dalam upaya pengelolaan dan perbaikan iklim