Indonesia Berhasil Gaet Investasi Jepang Rp 60,5 Triliun

Tuesday 2 Feb 2016, 6 : 36 pm
by
Kepala BKPM, Franky Sibarani/dok setkab.go.id

JAKARTA-Pemerintah Indonesia berhasil menjaring rencana investasi dari Jepang sebesar US$ 4,48 miliar atau serata Rp 60,5 triliun (kurs Rp 13.500 per dolar AS). Nilai tersebut terdiri atas minat untuk melakukan perluasan investasi sebesar US$ 40 juta, minat investasi baru sebesar US$ 1,725 miliar dan komitmen investasi ditandai dengan telah memiliki izin prinsip (IP) sebesar US$ 2,719 miliar.

Minat investasi Jepang ini merupakan salah satu hasil kegiatan pemasaran investasi yang dilakukan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani di Jepang pekan lalu.

Kepala BKPM secara berturut-turut telah melakukan promosi investasi ke empat prefektur yaitu Aichi (Nagoya), Okayama, Tokyo dan Saitama. “Kunjungan yang dilakukan bertujuan untuk meyakinkan calon investor potensial serta bertemu dengan investor existing dan menyelesaikan beberapa persoalan yang mereka hadapi,” ujarnya dalam keterangan resmi kepada media, Selasa (2/2).

Franky juga menyampaikan hal yang menarik untuk dicermati adalah minat investasi yang muncul tersebut tidak lagi didominasi oleh sektor-sektor tradisional investor Jepang seperti sektor otomotif dan elektronik. “Terutama di sektor properti dan pembangunan terminal di bandara NTB, diharapkan diversifikasi melalui sektor-sektor baru ini akan terus berlanjut,” jelasnya.

Dari total minat investasi yang terkait dengan perluasan investasi perusahaan Jepang yang ada di Indonesia sebesar US$ 40 juta datang dari bidang industri isolasi tahan panas. Sementara minat investasi baru sebesar US$ 1,725 miliar terdiri dari minat investasi di bidang moda transportasi massal (US$ 1,1 miliar), pembangunan pembangkit listrik (US$ 400 juta), pembangunan terminal bandara (US$ 200 juta), pembangunan jalur pipa gas (US$ 20 juta), industri bahan bangunan (US$ 3 juta) dan industri mesin pertanian dan komponennya (US$ 2 juta).

Selain itu juga terdapat juga komitmen investasi yang sudah memperoleh Izin Prinsip dari BKPM sebesar US$ 2,719 miliar yang terdiri dari pembangunan pembangkit listrik (US$ 2,7 miliar), pembangunan dan pengembangan property/real estate (US$ 10 juta) dan industri suku cadang dan aksesori kendaraan bermotor roda empat atau lebih (US$ 9,2 juta).   “Mayoritas dari minat dan komitmen investasi tersebut berlokasi di Pulau Jawa. Selain itu, ada beberapa minat investasi di bidang pembangkit listrik di Provinsi Sumatera Utara dan di bidang pembangunan terminal di Nusa Tenggara Barat ,” lanjutnya.

Berdasarkan data BKPM, realisasi investasi Jepang di Indonesia pada tahun 2015 mengalami peningkatan sebesar 6% dibandingkan periode 2014. Realisasi investasi Jepang tercatat sebesar US$ 2,87 Milyar, dengan total proyek 2.030 proyek serta menyerap 115.400 tenaga kerja. Kontribusi utama investasi Jepang masih didominasi oleh sektor manufaktur, khususnya sektor otomotif, elektronika dan permesinan, serta sektor kimia dan farmasi.

Sedangkan untuk komitmen investasi Jepang di tahun 2015, nilainya mencapai US$ 8,1 miliar atau meningkat 95% dari tahun sebelumnya. Komitmen investasi tersebut berada di peringkat ketiga teratas dari daftar negara sumber komitmen investasi. Di atas Jepang terdapat Tiongkok sebesar USD 22,2 miliar atau naik 42% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, kemudian Singapura naik 69% menjadi US$ 16,3 miliar. Setelah Jepang, Korea Selatan juga mencatatkan kenaikan komitmen investasi 86% menjadi US$ 4,8 miliar. (GAM)

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

ISKA: Hindari Terulangnya Sejarah Buruk Bangsa

JAKARTA-Hari Pahlawan tahun 2016 ini sangat mempunyai arti  untuk refleksi

OJK Siapkan Kebijakan Stimulus Lanjutan di Sektor Jasa Keuangan

JAKARTA-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) segera menyiapkan kebijakan stimulus perekonomian di