Industri Pengolahan Jadi Penopang Ekonomi Jawa Timur

Tuesday 14 Mar 2017, 7 : 33 pm

JAKARTA-Perekonomian Jawa Timur tumbuh melesat karena mendapat sokongan dari tiga sektor. Antara lain, industri pengolahan, perdagangan dan jasa, serta di sektor pertanian. “Pertumbuhan tiga sektor ini yang membuat perekonomian Jawa Timur mampu tumbuh relatif tinggi dan berkesinambungan,” kata Presiden Joko Widodo dalam rapat terbatas tentang Proyek Strategis Nasional dan Program Prioritas Di Provinsi Jawa Timur di Kantor Presiden, Selasa 14 Maret 2017.

Sejalan dengan menguatnya sektor industri pada perekonomian Jawa Timur, Presiden memberikan penekanan khusus pada penyiapan SDM yang terampil dan berkualitas. “Untuk itu, saya minta agar program pendidikan dan pelatihan vokasi harus dilakukan secara masif dengan melibatkan kalangan Industri. Saya melihat di Jawa Timur ini sudah dilakukan,” ujar Presiden.

Disisi lain, Presiden juga mengingatkan untuk melibatkan pondok-pondok pesantren yang banyak tersebar di Jawa Timur dalam penyiapan SDM. “Sehingga, para santri bukan hanya dibekali ilmu agama tetapi juga mendapatkan pendidikan dan pelatihan ketrampilan yang berguna ketika mereka memasuki dunia kerja. Ini saya lihat juga sudah dimulai di Jawa Timur,” kata Presiden.

Di awal pengantarnya, Presiden mengatakah  perekonomian Jawa Timur pada tahun 2016 tumbuh 5,55 persen, lebih tinggi dari rata-rata nasional. “Saya yakin pertumbuhan ekonomi ini akan semakin tinggi jika kita bisa lebih fokus lagi untuk melakukan langkah-langkah terobosan meningkatkan kinerja di tiga sektor unggulan tadi, baik dengan mempercepat pembangunan infrastruktur pendukung, pengurangan biaya logistik,  bantuan teknis maupun penyiapan sumber daya manusia yang berkualitas,” ujar Presiden.

Namun, Presiden mengingatkan bahwa pertumbuhan yang semakin tinggi harus berdampak pada penurunan tingkat kemiskinan. “Di Jawa Timur yang masih berada pada level 11,85 persen atau 1,15 persen lebih tinggi dari rata-rata nasional (10,70 persen). Dan juga dalam upaya mengurangi ketimpangan pendapatan yang masih berada di tingkat yang lebih tinggi 0,402 dibandingkan dengan rata-rata nasional 0,397,” imbuhnya. ***

Don't Miss

OJK Cabut Ijin Usaha BPR Syariah Safir Bengkulu

BENGKULU-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai otoritas pengatur dan pengawas lembaga

Energy Watch Desak Presiden Tak Mendiamkan Hasil Audit Petral

JAKARTA-Energy Watch Indonesia (EWI) mendesak Presiden Joko Widodo segera mengambil