Industri Perkapalan Nasional Tumbuh Signifikan

Tuesday 28 Jul 2015, 9 : 45 pm
by
Menperin Saleh Husin memberikan keterangan kepada media cetak dan elektronik seusai membuka Seminar Nasional "Thorium Sebagai Sumber Daya Revolusi Industri" di Jakarta (24/5).

MAKASAR-Perkembangan industri perkapalan di Indonesia dalam satu dekade terakhir ini, berjalan cukup signifikan.

Hal ini selain didukung karena Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, tetapi juga adanya keberpihakan Pemerintah melalui berbagai program dan kebijakan strategis dalam pengembangan industri maritim nasional.

Demikian disampaikan Menteri Perindustrian Saleh Husin dalam sambutannya pada acara Forum Saudagar Bugis Makassar ke XV di Makassar, Selasa (28/7).

Pada forum tersebut, selain Menperin, narasumber yang hadir adalah Bupati Takalar-Sulawesi Selatan, Burhanuddin Baharuddin, Staf Ahli Menteri Perindustrian Bidang Penguatan Struktur Industri, Ngakan Timur Antara, serta Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan, Sattar Taba selaku moderator.

Menperin menjelaskan, sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi sumber daya kelautan yang kaya diantaranya memiliki cadangan minyak bumi mencapai 9,1 milliar barel di laut, 8500 species ikan, 555 species rumput laut, dan 950 species biota terumbu karang hidup di perairan Indonesia.

“Program prioritas Nawa Cita diharapkan mampu membawa Indonesia menjadi bangsa yang berdaulat, memiliki sumber daya yang berkelanjutan, serta mensejahterakan segenap rakyat Indonesia,” tegasnya.

Menurutnya, industri perkapalan memiliki beberapa karakter khusus antara lain yaitu proses produksi yang komplek dan simultan, berdasarkan pesanan, struktur organisasi jaringan dengan mengandalkan outsourcing untuk penyediaan komponen dan tenaga kerja, serta aktifitas utamanya adalah pembangunan kapal baru dan reparasi.

Dari karakter-karakter tersebut dapat disimpulkan bahwa stakeholder industri terdiri dari berbagai pihak, diantaranya industri pelayaran, industri komponen, pemerintah, biro klasifikasi, perbankan, dan asuransi.

“Bahkan sejak diterapkannya Instruksi Presiden No. 5 tahun 2005 tentang azas cabotage, terjadi peningkatan jumlah armada kapal berbendera Indonesia dari 6.041 unit pada Juni 2005 menjadi 13.224 pada Februari 2014,” katanya.

Peningkatan jumlah armada kapal nasional itu berdampak pada peningkatan utilisasi fasilitas reparasi kapal.

Saat ini jumlah galangan kapal di Indonesia mencapai 250 perusahaan, dimana 5 perusahaan berstatus BUMN.

Selanjutnya, galangan kapal nasional saat ini telah mampu membangun berbagai jenis dan ukuran kapal sampai dengan 50.000 DWT dan mereparasi kapal sampai dengan kapasitas 150.000 DWT.

Namun demikian, dari 250 galangan kapal nasional, hanya sekitar 10 perusahaan yang memiliki kapasitas produksi diatas 10.000 DWT dengan fasilitas graving dock terbesar yaitu 300.000 DWT yang berlokasi di Batam dan Banten.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Presiden Joko Widodo

Presiden Beri KUR Rp50 Triliun Guna Kembang Pertanian Berteknologi

JAKARTA– Pemerintah menyiapkan secara khusus anggaran sebesar Rp50 triliun melalui

DPD RI Minta Elit Redam Kegaduhan Politik Jelang Pemilu 2019

JAKARTA- DPD RI mengingatkan kepada Pemerintah agar dapat meredam situasi