Inflasi Rendah dan Terkendali

Tuesday 2 Apr 2019, 8 : 28 pm
by

JAKARTA-Bank Indonesia (BI) mencatat inflasi pada Maret 2019 tetap rendah dan terkendali. Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) Maret 2019 tercatat sebesar 0,11% (mtm), setelah bulan lalu mengalami deflasi sebesar 0,08% (mtm).

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Onny Widjanarko menjelaskan, inflasi bulan ini dipengaruhi kenaikan inflasi administered price, sedangkan inflasi kelompok inti melambat dan kelompok volatile food kembali mencatat deflasi.

“Dengan perkembangan ini, inflasi IHK secara tahunan mencapai 2,48% (yoy), melambat dari inflasi bulan lalu sebesar 2,57% (yoy),” jelasnya.

Untuk itu, Ke depan, BI tetap konsisten menjaga stabilitas harga dan memperkuat koordinasi kebijakan dengan Pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah, guna memastikan inflasi tetap rendah dan stabil dalam kisaran sasaran inflasi sebesar 3,5±1% pada 2019.

Menurutnya, inflasi kelompok administered prices meningkat didorong kenaikan tarif angkutan udara.

Kelompok administered prices pada bulan Maret 2019 mengalami inflasi sebesar 0,08% (mtm), sedikit meningkat dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya sebesar 0,06% (mtm).

Peningkatan inflasi tersebut terutama bersumber dari kenaikan tarif angkutan udara sedangkan kelompok bensin dan tarif listrik mencatat deflasi.

“Secara tahunan, kelompok administered prices mencatat inflasi sebesar 3,25% (yoy), melambat dibandingkan dengan 3,38% (yoy) pada bulan sebelumnya,” imbuhnya.

Dia mengatakan inflasi inti pada Maret 2019 melambat dari 0,26% (mtm) pada Februari 2018 menjadi 0,16% (mtm). Komoditas utama penyumbang inflasi kelompok inti adalah kontrak rumah, emas perhiasan, dan upah pembantu rumah tangga.

Secara tahunan jelasnya, inflasi inti tercatat 3,03% (yoy), melambat dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya sebesar 3,06% (yoy).

“Inflasi inti yang terkendali tidak terlepas dari konsistensi kebijakan BI dalam mengarahkan ekspektasi inflasi, termasuk dalam menjaga pergerakan nilai tukar sesuai fundamentalnya,” tuturnya.

Kelompok volatile food kembali mencatat deflasi pada Maret 2019 sesuai pola musimannya. Kelompok volatile food Maret 2019 mencatat deflasi sebesar 0,02% (mtm), setelah pada bulan sebelumnya mengalami deflasi sebesar 1,30% (mtm). Deflasi volatile food terutama bersumber dari komoditas daging ayam ras, beras, ikan segar, telur ayam ras, tomat sayur dan wortel.

Sementara itu, kelompok bawang merah, bawang putih, pepaya dan cabai merah mencatat inflasi. Secara tahunan, inflasi kelompok volatile food tercatat 0,16% (yoy), melambat dibandingkan dengan kondisi bulan sebelumnya sebesar 0,33% (yoy).

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Bayu Nugroho.

Ikuti World Tea Expo di AS, Indonesia Raih Potensi Transaksi USD 500 Ribu

LAS VEGAS-Memasuki masa pemulihan (reopening) akibat pandemi Covid-19 di Amerika
IPO

Buat Modal Kerja, Multikarya Asia Pasifik Raya Banderol Harga IPO Rp105-Rp120 per Saham

JAKARTA-PT Multikarya Asia Pasifik Raya Tbk (MKAP), calon emiten di