Intan Fauzi: Wartawan Harus Menjadi Pembawa Pesan Damai Bagi Masyarakat

Wednesday 22 May 2019, 10 : 18 pm
by
Hj Intan Fauzi bersama Suami (paling kiri), Ayah (tengah), CEO PollMark Eep Saefulloh Fatah (paling kanan), dan Deputy CEO PollMark Sandrina Malakiano (dua dari kanan) dalam acara Bukber di Graha Inti Fauzi, Jakarta, Selasa (21/5/2019).

JAKARTA-Anggota DPR RI, Hj Intan Fauzi, SH, LL.M mengatakan posisi wartawan di era demokrasi sekarang ini sangat penting. Selain membawa pesan damai dengan menyajikan berita yang dibutuhkan masyarakat, wartawan juga berperan sebagai mitra kontrol yang efektif bagi pemerintah dan DPR.

“Saya merasakan betul, begitu besarnya peran media dalam perjalanan karier politik saya selama ini. Hampir di semua kegiatan politik maupun kedewanan yang saya jalani mendapat porsi pemberitaan positif dari rekan-rekan media, terutama wartawan di press room DPR. Sekali lagi, terima kasih banyak atas dukungan teman-teman,” ujar Intan disela-sela acara Buka Puasa Bersama Koordinatoriat Wartawan Parlemen di Gedung Graha Inti Fauzi, Selasa (21/5).

Hadir dalam acara buka puasa ini, mantan Ketua Fraksi Hanura DPR RI, Abdilla Fauzi Achmad, CEO Polmark Indonesia Eep Saefullah Fatah dan Deputy CEO Polmark Indonesia Sandrina Malakiano.

Intan mengatakan tugas yang diemban wartawan sangat berat sekali. Salah satunya, menjadi corong bagi perluasan berita tentang kebaikan dan kedamaian ditengah masyarakat yang pluralis. Saking pentingnya wartawan, rakyat percaya kepada media-media yang menyajikan berita dari wartawannya.

Bahkan seorang founding fathers Amerika, Thomas Jeffersen, pernah mengatakan, “Lebih baik memiliki pers tanpa pemerintah, daripada memiliki pemerintah tanpa pers”.

“Ini artinya, posisi dan peran pers itu sangat penting sekali,” imbuhnya.

Walaupun berada di luar sistem politik formal, keberadaan pers sebagai Pilar ke 4 Demokrasi memiliki posisi strategis dalam menyampaikan informasi massa serta memberikan pendidikan kepada publik sekaligus menjadi alat kontrol sosial. Karena itu, ditengah polarisasi politik yang terjadi saat ini, Intan mengajak para pekerja media untuk bekerja secara profesional.

“Jadilah garda terdepan dalam mewartakan hal-hal positif. Salah satunya, dengan tidak mewartakan berita hoax kepada masyarakat,” jelasnya.

Sebab hoax ujar Intan salah satu sumber bencana besar yang mengancam persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Untuk itu, Intan berharap, pers harus selalu professional.

“Saya juga mengajak teman-teman media untuk mengedepankan hati dalam penulisan berita. Pers harus menjadi penyalur pesan damai bagi masyarakat,” terangnya.

Intan yang juga Ketua DPP PAN mengaku, wartawan tidak sekedar sahabat, tetapi mitra atau patner strategis. Namun demikian, dia tidak menutup mata dengan ada oknum wartawan nakal yang terkadang mencederai misi suci para jurnalis.

“Mohon maaf, katakanlan wartawan tanpa surat kabar (WTS) atau bodrex. Tetapi saya mendengar, sejak kepengurusan mas Donny (Ketua Press Room DPR), WTS di DPR sudah berkurang mesti masih ada 1-2 orang pentolan. Saya salut dan bangga atas tekad pengurus wartawan press room ini yang membersihkan WTS ini dari DPR,” tuturnya.

Intan mengaku pernah mengalami trial by press. Beruntung, Intan memiliki banyak sahabat media yang mendukung dengan menyajikan pemberitaan yang positif dan kontruktif.

“Sampai pada satu titik bahwa pemberitaan positif ataupun negative menjadi vitamin untuk memperkuat eksistensi saya sebagai politisi,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Anak Muda Desak BNI Stop Danai Batu Bara

JAKARTA-Sejumlah anak muda Indonesia melakukan aksi demonstrasi disekitar gedung BNI

Pemegang Saham Setujui Rencana ERAA Bagi Dividen Rp362,48 Miliar

JAKARTA-Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Erajaya Swasembada Tbk