Investasi Industri Kreatif Capai Rp7,62 Triliun

Tuesday 7 Nov 2017, 11 : 48 am

JAKARTA– Kementerian Perindustrian menggelar Pameran Kulit, Produk Kulit dan Alas Kaki bertema Local Goods for Lifestyle di plasa Kemenperin, Jakarta, pada 7-10 November 2017.

Pameran yang dibuka pukul 08.00 WIB hingga 17.00 WIB ini, menampilkan berbagai produk, mulai dari tas, dompet, kantong kecil, sepatu hingga aksesori berbahan dasar kulit. “Saya menyambut baik atas prakarsa ini. Pameran kulit, Produk Kulit dan Alas Kaki 2017 sebagai salah satu komoditi prioritas Ditjen Industri Kecil Menengah (IKM),” kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Kemenperin Ngakan Timur Antara di Jakarta, Selasa, (6/11/2017).

Sektor industri kreatif alas kaki dan kulit, lanjutnya, mengalami perkembangan dengan cepat, di mana investasi industri ini melesat nyaris empat kali lipat menjadi Rp7,62 triliun dibandingkan tahun lalu.

Untuk itu, Ngakan mendorong agar IKM sektor industri kulit, produk kulit dan alas kaki memanfaatkan pemasaran secara online melalui Program e-Smart IKM. “Ide dasar e-Smart IKM berasal dari keprihatinan akan maraknya produk-produk impor yang beredar, baik di marketplace maupun e-commerce. Sehingga, e-Smart IKM bertujuan agar produk IKM dalam negeri dapat menjadi showcase produk sendiri,” papar Ngakan.

Saat ini, tambahnya, produk-produk unggulan e-Smart IKM sudah terakses melalui Bukalapak.com dan Blanja.com, serta akan terus ditingkatkan kedalam program e-commerce pada umumnya.

Sebelumnya, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto meminta pelaku usaha industri kulit, alas kaki dan aneka memperkuat merek nasional untuk bisa dikenal di dunia global. “Dengan menjadi merek global, produk kulit, alas kaki dan aneka asal Indonesia akan dicari oleh dunia internasional,” kata Airlangga saat Temu Usaha Menperin dengan Pelaku Usaha Industri Kulit, Alas Kaki dan Mode di Jakarta, Selasa.

Airlangga menyampaikan, selama ini, Indonesia masih menjadi basis manufaktur untuk produk kulit dengan merek-merek internasional dan belum memproduksi merek nasional.

Padahal, lanjutnya, industri dalam negeri mampu memproduksi produk kulit, alas kaki dan mode dengan kualitas internasional.

Menurut Airlangga, belanja iklan menjadi hal yang tidak kalah penting dalam memperkenalkan merek-merek nasional, sehingga pemerintah bersama pelaku usaha perlu memprioritaskannya.

Diketahui, industri kulit, alas kaki dan aneka mencakup 11 kelompok industri, yaitu industri penyamakan kulit, industri barang dari kulit, industri alas kaki, industri kacamata, industri alat ukur waktu dan industri musik.

Selain itu, industri mainan, industri alat tulis, industri perhiasan, industri alat olahraga dan industri pengolahan lainnya.

Menurut data Kemenperin, pertumbuhan industri aneka hingga triwulan II/2016 mencapai 3,84 persen, turun dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 3,93 persen.

Kecenderungan penurunan terjadi pada industri pengolahan lainnya, seperti payung, korek api gas, rambut palsu, kancing sorong, yakni mengalami pertumbuhan negatif 3,63 persen. Sedangkan, industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki mengalami pertumbuhan yang cukup baik mencapai 7,74 persen.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

PUPR Dorong BUMN Karya Tingkatkan K3 Konstruksi

JAKARTA-Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengajak seluruh elemen

MEA Bisa Jadi Kekuatan ASEAN

JAKARTA-Pelaksanaan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) menjadi momentum penting bagi negara-negara