Investasi Rp 1,51 Triliun, Jalan Tol Soroja Mulai Dibangun

Thursday 10 Sep 2015, 3 : 33 pm
by
Mentri PUPR, Basuki Hadimuljono

JAKARTA-Pemerintah memulai pembangunan jalan tol Soreang-Pasir Koja yang akan menghubungkan Kota Bandung dan Kabupaten Bandung serta terkoneksi dengan jalan tol Padalarang-Cileunyi. Jalan tol dengan nilai investasi sebesar Rp 1,51 triliun tersebut  diharapkan akan merangsang pelaku usaha untuk berinvestasi, sebagaimana yang terjadi pasca pembangunan jalan tol Cikopo-Palimanan. Saat ini, mulai banyak dibangun fasilitas pendukung bisnis di kawasan tersebut.

Acara Groundbreaking yang dilakukan oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Anggota Komisi V DPR RI Nusyirwan Soedjono dan Dirjen Bina Marga Hediyanto Husaini menandai dimulainya konstruksi jalan tol sepanjang 8,15 Km tersebut.

Menteri Basuki mengatakan, groundbreaking ini menandakan komitmen pemerintah membangun infrastruktur jalan terus, walaupun ada pelemahan ekonomi. “Ada pelemahan ekonomi kita, namun pembangunan terus berjalan, terbukti kemarin telah di groundbreaking LRT dan hari ini tol Soroja,” tutur Menteri Basuki.

Dalam rangka menggerakan ekonomi jelasnya, pemerintah tidak hanya membangun infrastruktur yang terbilang besar seperti jalan tol, namun akan melaksanakan MoU dengan PT. Pindad dengan membeli alat berat sebanyak 500 unit untuk dibagikan kepada pemerintah daerah di Indonesia.

Selain itu juga disiapkan jembatan gantung sebanyak 100 unit untuk dirakit bersama rakyat di desa-desa yang membutuhkan. “Jembatan gantung tersebut akan di install bersama masyarakat di desa desa yang membutuhkan seperti terlihat di media, banyak anak-anak sekolah yang kesulitan nyebrang sungai untuk sampai di sekolahnya,” tambahnya.

Sebagai informasi, Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) Soreang-Pasir Koja telah ditandatangani pada 4 September 2015. Menteri PUPR memberikan apresiasi kepada PT Citra Marga Lintas Jabar selaku Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) ruas tol tersebut yang telah berkomitmen untuk memulai pelaksanaan konstruksi jalan tol ini meskipun saat ini pengadaan tanah belum selesai seluruhnya. “Saya percaya kapasitas investor dan anggota konsorsium, Walikota dan Bupati bisa melaksanakan pembangunan tol ini, Bismillah, kita mulai bersama kita menjadi satu tim untuk melaksanakan tol Soroja ini,” tambah Menteri Basuki.

Jalan tol tersebut diharapkan menjadi jalan tol berkualitas terbaik dengan memperhatikan aspek keselamatan, kenyamanan, dan juga lingkungan sehingga dapat dijadikan contoh untuk pembangunan jalan tol lain, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di dunia internasional.

Sementara itu Direktur Utama PT. Citra Marga Lintas Jabar Bagus Medi menargetkan pada September 2016, tol yang memiliki masa konsesi selama 45 tahun ini sudah dapat beroperasi. Meski tidak mudah, lanjut Bagus, target ini akan bisa tercapai bila mendapat dukungan dari semua pihak, terutama Pemerintah Daerah mengingat hingga saat ini masih ada 10 persen lahan yang belum dibebaskan. Penyelesaian jalan tol tepat waktu sangat diharapkan untuk mendukung pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XVI yang akan diadakan di Jawa Barat pada September 2016. “Syukur syukur kalau dalam 1-2 bulan ke depan, lahannya telah bebas 100 persen, jadi proyek bisa digenjot pengerjaan dan penyelesaiannya, sehingga tol ini bisa digunakan untuk kepentingan PON,” tutur.

PT CMLJ merupakan Badan Usaha Jalan Tol yang dibentuk oleh konsorsium PT CMNP, PT Wika dan PT Jasa Sarana setelah berhasil memenangkan tender yang ditetapkan berdasarkan surat penetapan pemenang Pelelangan Pengusahaan Jalan Tol, nomor: KU.03.01-Mn/503 yang di tandatangani oleh Menteri PUPR tertanggal 25 Juni 2015.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Semester I-2023, Laba Bersih Trisula Textile Industries Naik 47%

JAKARTA-PT Trisula Textile Industries Tbk (BELL) membukukan laba bersih sebesarRp 10.2

OJK Beri Perlakuan Khusus Terhadap Nasabah Gempa di NTB

JAKARTA- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberikan perlakuan khusus terhadap kredit