Jepang Mitra Indonesia Memacu Industri Domestik

Tuesday 8 Mar 2016, 8 : 09 pm
by
Menperin Saleh Husin menyambut Ketua Kankeiren Shosuke Mori sebelum melakukan pertemuan dengan delegasi Kankeiren di Jakarta (8/3).

JAKARTA-Indonesia membutuhkan sumber daya manusia yang makin mumpuni untuk mempercepat pengembangan industri. Perusahaan dan investor global diharapkan turut meningkatkan kemampuan SDM seiring aliran modal yang terus masuk ke Tanah Air.

Hal ini disampaikan Menteri Perindustrian Saleh Husin menerima Federasi Ekonomi Kansai (Kankeiren), Jepang di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Selasa (8/3).

Delegasi organisasi ekonomi dan bisnis itu dipimpin oleh Chairman Kankeiren, Shosuke Mori yang juga merupakan Chairman of the Board of Directors Kansai Electric Power Co Inc. “Jepang selama ini telah menjadi mitra Indonesia dalam memacu industri dalam negeri, mereka juga telah aktif memberikan beragam pelatihan dan program peningkatan kapasitas. Saya harapkan, hal ini terus dilakukan ke lebih banyak sektor industri,” kata Menperin.

Kankeiren merupakan organisasi ekonomi yang kini memiliki 1300 anggota yang terdiri dari industri jasa, manufaktur, perguruan tinggi dan komunitas bisnis lainnya. Asosiasi di kawasan Kansai ini meliputi enam prefektural (setara provinsi) dan berdiri sejak sejak 1946.

Sejak 1980an, organisasi ini telah giat memberi pelatihan dan magang bagi SDM industri dan perusahaan-perusahaan asal Indonesia termasuk yang pertama dilibatkan dalam program tersebut. Hingga kini, Kankeiren terus melakukan kegiatan serupa seperti pelatihan moulding dan pengelasan (welding) bagi tenaga kerja di Indonesia.

Pada Februari lalu, Menperin mengunjungi beberapa sentra industri di Jepang, termasuk bertemu Vice Chairman Kankeiren, Masayuki Matsushita yang juga merupakan Vice Chairman of the Board Panasonic Corporation, di Osaka.

Kankeiren mengungkapkan Indonesia memiliki generasi muda yang memiliki potensi menjadi tenaga kerja terampil. Terus bergairahnya perekonomian dan industri, diharapkan dimanfaatkan sebagai momentum mendongkrak kemampuan SDM industri.

Chairman Kankeiren Shosuke Mori mencontohkan, pelatihan moulding yang dilakukan juga melibatkan institusi dan asosiasi di Indonesia seperti Indonesia Mold & Dies Industry Association (IMDIA). Dia yakin, naiknya kualitas tenaga kerja bakal memperkuat daya saing Indonesia dan memuluskan transfer teknologi.

Dia juga mengakui perekonomian Indonesia paling positif dan berperan penting di Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). “Kabinet Kerja melaksanakan kebijakan ekonomi dengan sigap dan berdampak luas. Kami kagum dengan kinerja itu,” ujarnya.

Staf Ahli Bidang Penguatan Struktur Industri Kemenperin, Ngakan Timur Antara berharap Kankeiren dapat memfasilitasi peningkatan kemampuan instruktur pengelasan di Balai Besar Bahan dan Barang Teknik (B4T) Bandung. “Peserta didik di sana juga membutuhkan semacam sertifikasi terstandar sehingga memiliki kualifikasi yang diterima dan diakui oleh industri secara luas,” katanya.

Kemenperin juga berharap Jepang turut berinvestasi di industri yang menciptakan nilai tambah di Indonesia seperti hilirisasi hasil tambang dan petrokimia, industri komponen otomotif serta industri tekstil dan produk tekstil. Selain itu, ke industri pengolahan karet, industri makanan minuman dan industri bahan baku obat untuk memenuhi kebutuhan industri farmasi.

Delegasi Jepang juga mengungkapkan kemampuan beberapa perusahaan anggota Kankeiren mengolah sampah menjadi energi. Mereka juga berminat menggarap bidang ini di Indonesia yang energinya dapat dimanfaatkan oleh industri-industri manufaktur dan lainnya.

Kementerian Perindustrian memacu kemampuan SDM industri melalui program pengembangan yang dilaksanakan oleh 3 pusat; 24 satuan kerja unit pendidikan dan Balai Diklat Industri (BDI); dan 5 biro.

Kegiatan meliputi pendidikan kejuruan industri di 9 SMK berbasis spesialisasi dan kompetensi, pendidikan tinggi vokasi di 8 politeknik industri, dan menyelenggarakan pendidikan Akademi Komunitas (AK) Industri di Morowali, Solo, dan Cilegon.

Kemenperin juga mengembangkan workshop, laboratorium dan TUK pada pusat pendidikan (akademi komunitas) di kawasan industri dan di pendidikan vokasi industri yang sudah ada dan memberi pelatihan industri berbasis spesialisasi dan kompetensi sistem 3 in 1 yang telah melibatkan total 15 ribu peserta.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Kesuksesan Holding BUMN Tergantung Komposisi Dewan Direksi

JAKARTA-Presiden Joko Widodo mendukung penuh rencana pembentukan induk usaha (holding

Industri Kreatif Harus Perluas Pasar Ekspor

JAKARTA-Industri kreatif nasional terbukti menjadi penopang perekonomian baik sebagai penghasil